tag:blogger.com,1999:blog-4855089020045094612024-03-14T23:11:21.521+08:00di persimpangan" Kita Diajar, Kita Belajar ", Kemana Kita ?di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.comBlogger129125tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-17024737620410779912010-06-27T12:04:00.000+08:002010-06-27T12:04:25.170+08:00Kepada Saudariku, Para Muslimah: Kami Iri Pada Kalian<div style="text-align: center;">Joana Francis adalah seorang penulis dan wartawan asal AS. Dalam situs Crescent and the Cross, perempuan yang menganut agama Kristen itu menuliskan ungkapan hatinya tentang kekagumannya pada perempuan-perempuan Muslim di Libanon saat negara itu diserang oleh Israel dalam perang tahun 2006 lalu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Apa yang ditulis Francis, meski ditujukan pada para Muslimah di Libanon, bisa menjadi cermin dan semangat bagi para Muslimah dimanapun untuk bangga akan identitasnya menjadi seorang perempuan Muslim, apalagi di tengah kehidupan modern dan derasnya pengaruh budaya Barat yang bisa melemahkan keyakinan dan keteguhan seorang Muslimah untuk tetap mengikuti cara-cara hidup yang diajarkan Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Karena di luar sana, banyak kaum perempuan lain yang iri melihat kehidupan dan kepribadian para perempuan Muslim yang masih teguh memegang ajaran-ajaran agamanya. Inilah ungkapan kekaguman Francis sekaligus pesan yang disampaikannya untuk perempuan-perempuan Muslim dalam tulisannya bertajuk "Kepada Saudariku Para Muslimah";</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ditengah serangan Israel ke Libanon dan "perang melawan teror" yang dipropagandakan Zionis, dunia Islam kini menjadi pusat perhatian di setiap rumah di AS.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Aku menyaksikan pembantaian, kematian dan kehancuran yang menimpa rakyat Libanon, tapi aku juga melihat sesuatu yang lain; Aku melihat kalian (para muslimah). Aku menyaksikan perempuan-perempuan yang membawa bayi atau anak-anak yang mengelilingin mereka. Aku menyaksikan bahwa meski mereka mengenakan pakaian yang sederhana, kecantikan mereka tetap terpancar dan kecantikan itu bukan sekedar kecantikan fisik semata.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Aku merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku; aku merasa iri. Aku merasa gundah melihat kengerian dan kejahatan perang yang dialami rakyat Libanon, mereka menjadi target musuh bersama kita. Tapi aku tidak bisa memungkiri kekagumanku melihat ketegaran, kecantikan, kesopanan dan yang paling penting kebahagian yang tetap terpancar dari wajah kalian.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kelihatannya aneh, tapi itulah yang terjadi padaku, bahkan di tengah serangan bom yang terus menerus, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari kami ( perempuan AS) di sini karena kalian menjalani kehidupan yang alamiah sebagai perempuan. Di Barat, kaum perempuan juga menjalami kehidupan seperti itu sampai era tahun 1960-an, lalu kami juga dibombardir dengan musuh yang sama. Hanya saja, kami tidak dibombardir dengan amunisi, tapi oleh tipu muslihat dan korupsi moral.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Perangkap Setan</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mereka membombardir kami, rakyat Amerika dari Hollywood dan bukan dari jet-jet tempur atau tank-tank buatan Amerika.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mereka juga ingin membombardir kalian dengan cara yang sama, setelah mereka menghancurkan infrastruktur negara kalian. Aku tidak ingin ini terjadi pada kalian. Kalian akan direndahkan seperti yang kami alami. Kalian dapat menghinda dari bombardir semacam itu jika kalian mau mendengarkan sebagian dari kami yang telah menjadi korban serius dari pengaruh jahat mereka.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Apa yang kalian lihat dan keluar dari Hollywood adalah sebuah paket kebohongan dan penyimpangan realitas. Hollywood menampilkan seks bebas sebagai sebuah bentuk rekreasi yang tidak berbahaya karena tujuan mereka sebenarnya adalah menghancurkan nilai-nilai moral di masyarakat melalui program-program beracun mereka. Aku mohon kalian untuk tidak minum racun mereka.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Karena begitu kalian mengkonsumsi racun-racun itu, tidak ada obat penawarnya. Kalian mungkin bisa sembuh sebagian, tapi kalian tidak akan pernah menjadi orang yang sama. Jadi, lebih baik kalian menghindarinya sama sekali daripada nanti harus menyembuhkan kerusakan yang diakibatkan oleh racun-racun itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mereka akan menggoda kalian dengan film dan video-video musik yang merangsang, memberi gambaran palsu bahwa kaum perempuan di AS senang, puas dan bangga berpakaian seperti pelacur serta nyaman hidup tanpa keluarga. Percayalah, sebagian besar dari kami tidak bahagia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Jutaan kaum perempuan Barat bergantung pada obat-obatan anti-depresi, membenci pekerjaan mereka dan menangis sepanjang malam karena perilaku kaum lelaki yang mengungkapkan cinta, tapi kemudian dengan rakus memanfaatkan mereka lalu pergi begitu saja. Orang-orang seperti di Hollywood hanya ingin menghancurkan keluarga dan meyakinkan kaum perempuan agar mau tidak punya banyak anak.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mereka mempengaruhi dengan cara menampilkan perkawinan sebagai bentuk perbudakan, menjadi seorang ibu adalah sebuah kutukan, menjalani kehidupan yang fitri dan sederhana adalah sesuatu yang usang. Orang-orang seperti itu menginginkan kalian merendahkan diri kalian sendiri dan kehilangan imam. Ibarat ular yang menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah terlarang. Mereka tidak menggigit tapi mempengaruhi pikiran kalian.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Aku melihat para Muslimah seperti batu permata yang berharga, emas murni dan mutiara yang tak ternilai harganya. Alkitab juga sebenarnya mengajarkan agar kaum perempuan menjaga kesuciannya, tapi banyak kaum perempuan di Barat yang telah tertipu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Model pakaian yang dibuat para perancang Barat dibuat untuk mencoba meyakinkan kalian bahwa asset kalian yang paling berharga adalah seksualitas. Tapi gaun dan kerudung yang dikenakan para perempuan Muslim lebih "seksi" daripada model pakaian Barat, karena busana itu menyelubungi kalian sehingga terlihat seperti sebuah "misteri" dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan diri para muslimah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Seksualiatas seorang perempuan harus dijaga dari mata orang-orang yang tidak layak, karena hal itu hanya akan diberikan pada laki-laki yang mencintai dan menghormati perempuan, dan cukup pantas untuk menikah dengan kalian. Dan karena lelaki di kalangan Muslim adalah lelaki yang bersikap jantan, mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari kaum perempuannya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Tidak seperti lelaki kami di Barat, mereka tidak kenal nilai sebuah mutiara yang berharga, mereka lebih memilih kilau berlian imitasi sebagai gantinya dan pada akhirnya bertujuan untuk membuangnya juga.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Modal yang paling berharga dari para muslimah adalah kecantikan batin kalian, keluguan dan segala sesuatu yang membentuk diri kalian. Tapi saya perhatikan banyak juga muslimah yang mencoba mendobrak batas dan berusaha menjadi seperti kaum perempuan di Barat, meski mereka mengenakan kerudung.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mengapa kalian ingin meniru perempuan-perempuan yang telah menyesal atau akan menyesal, yang telah kehilangan hal-hal paling berharga dalam hidupnya? Tidak ada kompensasi atas kehilangan itu. Perempuan-perempuan Muslim adalah berlian tanpa cacat. Jangan biarkan hal demikian menipu kalian, untuk menjadi berlian imitasi. Karena semua yang kalian lihat di majalah mode dan televisi Barat adalah dusta, perangkap setan, emas palsu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kami Butuh Kalian, Wahai Para Muslimah !</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian masih penasaran; bahwa seks sebelum menikah sama sekali tidak ada hebatnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kami menyerahkan tubuh kami pada orang kami cintai, percaya bahwa itu adalah cara untuk membuat orang itu mencintai kami dan akan menikah dengan kami, seperti yang sering kalian lihat di televisi. Tapi sesungguhnya hal itu sangat tidak menyenangkan, karena tidak ada jaminan akan adanya perkawinan atau orang itu akan selalu bersama kita.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Itu adalah sebuah Ironi! Sampah dan hanya akan membuat kita menyesal. Karena hanya perempuan yang mampu memahami hati perempuan. Sesungguhnya perempuan dimana saja sama, tidak peduli apa latar belakang ras, kebangsaan atau agamanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Perasaan seorang perempuan dimana-mana sama. Ingin memiliki sebuah keluarga dan memberikan kenyamanan serta kekuatan pada orang-orang yang mereka cintai. Tapi kami, perempuan Amerika, sudah tertipu dan percaya bahwa kebahagiaan itu ketika kami memiliki karir dalam pekerjaan, memiliki rumah sendiri dan hidup sendirian, bebas bercinta dengan siapa saja yang disukai.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sejatinya, itu bukanlah kebebasan, bukan cinta. Hanya dalam sebuah ikatan perkawinan yang bahagialah, hati dan tubuh seorang perempuan merasa aman untuk mencintai.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dosa tidak akan memberikan kenikmatan, tapi akan selalu menipu kalian. Meski saya sudah memulihkan kehormatan saya, tetap tidak tergantikan seperti kehormatan saya semula.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kami, perempuan di Barat telah dicuci otak dan masuk dalam pemikiran bahwa kalian, perempuan Muslim adalah kaum perempuan yang tertindas. Padahal kamilah yang benar-benar tertindas, menjadi budak mode yang merendahkan diri kami, terlalu resah dengan berat badan kami, mengemis cinta dari orang-orang yang tidak bersikap dewasa.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Jauh di dalam lubuk hati kami, kami sadar telah tertipu dan diam-diam kami mengagumi para perempuan Muslim meski sebagaian dari kami tidak mau mengakuinya. Tolong, jangan memandang rendah kami atau berpikir bahwa kami menyukai semua itu. Karena hal itu tidak sepenuhnya kesalahan kami.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sebagian besar anak-anak di Barat, hidup tanpa orang tua atau hanya satu punya orang tua saja ketika mereka masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang. Keuarga-keluarga di Barat banyak yang hancur dan kalian tahu siapa dibalik semua kehancuran ini. Oleh sebab itu, jangan sampai tertipu saudari muslimahku, jangan biarkan budaya semacam itu mempengaruhi kalian.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Tetaplah menjaga kesucian dan kemurnian. Kami kaum perempuan Kristiani perlu melihat bagaimana kehidupan seorang perempuan seharusnya. Kami membutuhkan kalian, para Muslimah, sebagai contoh bagi kehidupan kami, karena kami telah tersesat. Berpegang teguhlah pada kemurnian kalian sebagai Muslimah dan berhati-hatilah !.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-80668353994531434052010-06-27T11:57:00.000+08:002010-06-27T11:57:04.278+08:00Kavita, Putri Keluarga Hindu Ekstrim yang Masuk Islam<div style="text-align: center;">Kavita lahir dari keluarga Hindu yang taat. Keluarganya adalah anggota Shiv Sena, sebuah organisasi pemeluk agama Hindu di India yang dikenal ekstrim dan radikal. Tak heran jika Kavita sama sekali tidak mengenal agama Islam, bahkan ibadah wajib kaum Muslimin yang disebut salat pun ia tidak tahu, sampai akhirnya ia menjadi seorang muslim dan ibadah salatlah yang membuatnya mencintai Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Setelah memeluk Islam, ia mengubah namanya menjadi Nur Fatima. Kisahnya menjadi seorang muslim, melalui jalan panjang dan berliku. "Saya lahir dan menikah di Mumbai, India. Usia saya 30 tahun, tapi saya masih merasa seperti anak yang masih berusia lima tahun, karena pengetahuan saya tentang Islam masih sedikit, tidak lebih dari pengetahuan yang dimiliki anak usia lima tahun," kata Kavita atau Nur Fatima yang menyandang gelar master dari Universitas Cambrigde ini.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Saya menyesal, karena selama ini saya cuma mengejar gelar kesarjanaan di dunia , tapi tidak melakukan apapun untuk kehidupan di akhirat kelak. Sekarang, saya ingin melakukan sesuatu untuk kehidupan di Hari Akhir nanti," ujar Nur Fatima yang dianugerahi dua putra ini.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ditanya tentang bagaimana awalnya ia memilih menjadi seorang muslim, Nur Fatima menjawab dengan mengungkapkan rasa syukurnya pada Allah Swt. "Pertama kali, saya ingin mengucapkan syukur pada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Ketika Allah Swt. berkehendak, Ia akan memberikan pemahaman pada seseorang tentang agama Islam," tuturnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Saya tumbuh di lingkungan orang-orang Hindu ekstrim yang sangat membenci orang-orang Islam. Saya memeluk Islam setelah menikah, tapi sejak remaja saya tidak senang dengan penyembahan terhadap patung-patung ..."</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Saya ingat, dulu pernah menaruh sebuah patung sesembahan ke dalam ruang untuk mencuci di rumah. Kakak saya menegur perbuatan itu dan saya menjawab, jika patung itu tidak bisa melindungi dirinya sendiri, lalu mengapa kita meminta perlindungan darinya? Apa yang diberikan patung itu pada kita?," kisah Nur Fatima mengingat masa kecilnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ia mengatakan bahwa dalam keluarganya ada ritual dimana seorang anak perempuan, ketika menikah, harus mencuci kaki suaminya dan meminum air cuci kaki itu. Nur Fatima sejak awal menolak keras tradisi itu dan karenanya ia sering kena tegur keluarganya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sejak tinggal sendiri karena sekolah di luar negeri, Nur Fatima pernah sesekali mengunjungi sebuah Islamic Center. Dari pembicaraan yang sering ia dengar, ia jadi tahu bahwa kaum Muslimin tidak menyembah patung atau berhala tapi hanya menyembah apa yang kemudian ia ketahui disebut "Allah" Swt oleh kaum Muslimin.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Nur Fatima mengatakan bahwa ibadah salat yang membuatnya sangat terkesan dengan orang-orang Islam. "Awalnya saya tidak tahu bahwa ibadah yang mereka lakukan itu disebut salat. Tadinya saya pikir, mereka melakukan sejenis latihan kebugaran. Saya tahu ibadah yang mereka lakukan disebut salat ketika saya berkunjung ke Islamic Center itu," ujar Nur Fatima yang mengaku, sejak itu ia sering bermimpi berada di dalam sebuah ruangan empat dimensi, namun ia tidak tahu apa makna mimpi itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Setelah menikah dan menetap di Bahrain, Nur Fatima banyak belajar tentang Islam, apalagi lingkungannya adalah kaum Muslimin. Ia sering mengunjungi kenalan-kenalannya yang muslim. Pernah pada bulan Ramadan, sahabat muslimnya meminta Nur Fatima untuk tidak sering berkunjung karena sahabatnya itu merasa terganggu dengan kedatangan Fatima. Tapi Fatima meminta agar temannya itu tidak melarangnya datang ke rumah karena sebagai seorang yang baru masuk Islam, ia ingin mengamati apa saja yang dilakukan seorang muslim pada saat bulan Ramadan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sahabatnya lalu memperkenankan Fatima berkunjung selama bulan Ramadan, dan dari kunjungannya itu Fatima mengamati bagaimana sahabatnya salat dan membaca Al-Quran. Diam-diam, Fatima mengikuti gerakan salat meski saat itu ia tidak banyak tahu tentang salat dan bacaannya. Ia mengunci kamarnya saat melakukan semua itu. Tapi suatu ketika, ia lupa mengunci kamarnya dan suaminya menyaksikan apa yang dilakukan Fatima. Fatima tahu suaminya akan marah, awalnya ia merasa takut untuk menjelaskan, tapi akhirnya ia mendapatkan keberanian, entah darimana, untuk mengatakan bahwa ia sudah masuk Islam dan yang ia lakukan adalah salat, kewajiban sebagai seorang muslim.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Suami Fatima murka mendengarnya, begitu pula saudara perempuan Fatima saat mendengar bahwa Fatima sudah menjadi seorang muslim. Keduanya memukuli Fatima sampai babak belur.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Setelah kejadian itu, Fatima tidak boleh menemuai siap pun dan ia dikunci di dalam kamar. Ketika itu, Fatima belum resmi menjadi seorang muslim, ia sendiri heran mengapa ia berani dengan tegas mengatakan bahwa ia sudah masuk Islam pada suaminya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Suatu malam, putera tertua Fatima yang masih berusia 9 tahun masuk ke kamarnya dan menangis. Anak lelakinya itu meminta ibunya untuk melarikan diri dari rumah, karena keluarga mereka berniat membunuh Fatima karena mengaku sudah masuk Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Saya tidak bisa melupakan momen yang berat itu ketika anak lelaki pertama saya membangunkan adiknya dan mengatakan, 'Bangun, mama akan pergi. Temuilah mama sekarang, karena tak ada yang tahu apakah mama akan bertemu kita lagi atau tidak'," kata Fatima.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Anak kedua saya baru menemuai saya beberapa hari kemudian, ia bertanya apakah saya akan pergi dan saya cuma bisa mengangguk. Saya yakinkan dia bahwa kita akan bertemu lagi," sambung Fatima.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Di tengah malam gelap dan dingin, Fatima meninggalkan rumah dengan membawa dua cinta dalam hatinya. Cinta terhadap kedua puteranya dan cintanya pada Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Fatima menuju sebuah kantor polisi. Beruntung, ada seorang petugas polisi yang mengerti bahasa Inggris. Setelah meminta istirahat sebentar, pada petugas polisi itu mengatakan bahwa ia pergi dari rumah karena ingin masuk Islam. Petugas polisi itu kemudian membantu Fatima dan memberikan tempat berlindung sementara di rumahnya. Fatima menolak untuk kembali pulang, ketika keesokan harinya suaminya datang ke kantor polisi dan mengatakan bahwa isterinya telah diculik.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Petugas polisi itu kemudian membawa Fatima ke rumah sakit untuk menjalani perawatan karena luka-luka yang dialaminya akibat pemyiksaan yang dilakukan suami Fatima. Setelah luka-lukanya sembuh, Fatima langsung mengunjungi sebuah Islamic Center terdekat. Di Islamic Center itu, ia melihat sebuah gambar tergantung di dinding. Saat itulah ia menyadari bahwa gambar itulah yang pernah hadir dalam mimpi-mimpinya. Seorang petugas Islamic Center mengatakan bahwa gambar itu adalah gambar Ka'bah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Di Islamic Center itulah ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan Nur Fatima diangkat anak oleh pemilik Islamic Center itu. Ia kemudian dinikahkan dengan seorang lelaki muslim. Impiannya setelah resmi menjadi seorang muslim ketika itu adalah, segera pergi ke Baitullah dan menunaikan rukun Islam yang kelima. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-41531253400882803552010-06-27T11:52:00.002+08:002010-06-27T11:52:56.019+08:00Pendeta Katolik, Menemukan Kebenaran Islam Saat Ramadan<div style="text-align: center;">Sebelum memeluk agama Islam, ia adalah seorang pendeta agama Katolik Roma dan menjadi kepala bidan pendidikan agama di sekolah khusus anak laki-laki di selatan London. Bulan Ramadan menjadi bulan penuh kenangan bagi lelaki yang kemudian menggunakan nama Idris Tawfiq ini, karena pada bulan suci itulah ia menemukan Islam dan memeluk agama Islam hingga sekarang.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Di Inggris, kata Idris, semua siswa menerima pelajaran tentang enam agama utama yang dianut masyarakat dunia. Sebagai kepala bidang pendidikan agama, Idris yang ketika itu belum masuk Islam bertanggungjawab untuk memberikan mata pelajaran tentang agama Kristen, Yudaisme, Budha, Islam, Sikh dan Hindu. Ia hanya menjelaskan perbedaan keenam agama tersebut dan tidak mereferensikan siswanya untuk memeluk salah satu dari keenam agama tersebut.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Idris tentu saja harus membaca berbagai informasi tentang Islam sebelum memberikan pelajaran tentang agama Islam pada para siswanya. Karena pernah berkunjung ke Mesir dan melihat sendiri bagaimana kehidupan masyarakat Muslim, Idris mengaku respek dengan Muslim yang menurutnya ramah dan lembut. Di sekolahnya sendiri, sebagian siswanya adalah Muslim dan banyak dari mereka yang berasal dari negara-negara Arab.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Idris ingat, beberapa hari sebelum bulan Ramadan, beberapa siswanya yang Muslim mendekatinya dan bertanya apakah mereka bisa menggunakan kelas Idris untuk keperluan salat, kebetulan kelas tempat Idris mengajar berkarpet dan memiliki wastafel. Meski peraturan sekolah di Inggris saat itu tidak memberi ijin siswa untuk melaksanakan peribadahan di sekolah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Idris mengijinkan permintaan siswanya itu. Tapi kepala sekolah mengharuskan seorang guru hadir untuk mengawasi kelasnya saat digunakan untuk salat. "Saya belum menjadi seorang muslim ketika itu, tapi Allah bekerja dengan caranya yang sangat istimewa, memberikan contoh-contoh sederhana dalam kehidupan untuk membuat keajaiban dalam hidup kita," tukas Idris.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Maka, selama bulan Ramadan itu, pada waktu makan siang, Idris duduk di belakang menyaksikan siswanya yang Muslim salat dzuhur, ashar dan salat jumat berjamaah. Apa yang dilihatnya ternyata menjadi pembuka jalan bagi Idris untuk mengenal Islam. Idris jadi tahu bagaimana seorang Muslim salat dan ia bisa mengingat beberapa bacaan salat meksi ia tak paham artinya. Oleh sebab itu, usai Ramadan, Ia tetap membolehkan siswanya yang Muslim untuk salat di dalam kelasnya sampai Ramadan tahun berikutnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kali ini, Idris yang masih belum masuk Islam, ikut berpuasa sebagai bentuk solidaritas terhadap siswanya yang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Ketika itulah keinginannya untuk masuk Islam semakin kuat dan setelah bulan Ramadan itu, Idris memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, menjadi seorang Muslim.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Alhamdulillah, saya menjadi seorang muslim. Tapi itu cerita lain. Apa yang dicontohkan para siswa saya yang Muslim telah membawa saya menjadi seorang muslim. Sejak itu, saya ikut salah berjamaah bersama mereka, sebagai soerang mualaf," ungkap Idris.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ramadan tahun berikutnya adalah Ramadan pertama bagi Idris sebagai seorang Muslim. "Ramadan pertama itu sangat istimewa. Di akhir bulan Ramadan, saya bersama para siswa menggelar buka puasa bersama. Untuk meraih malam Lailatul Qadar, saya bersama para siswa itikaf di sekolah," kenang Idris tentang Ramadan pertamanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Usai jam sekolah saat Ramadan, sambil menunggu waktu berbuka, Idris dan para siswanya yang Muslim menyaksikan film bersama tentang kehidupan Rasulullah Saw. Usai salat maghrib berjamaah, mereka membuka bekal makananan dan minuman masing-masing yang dibawa dari rumah dan saling berbagai dengan yang lainnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Saat Idris menjalankan ibadah puasa Ramadan pertamanya sebagai Muslim, ketika itu masyarakat Inggris sedang dilanda Islamofobia karena baru saja terjadi peristiwa serangan 11 September 2001 di AS. Banyak warga Inggris yang curiga pada Islam dan Muslim. Tapi alhamdulillah, beberapa guru non-Muslim di sekolahnya datang dan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kepala sekolah bahkan membawakan mereka kurma untuk berbuka, karena dari siswanya yang Muslim ia tahu bahwa Rasulullah Muhammad Saw selalu berbuka dengan makan kurma.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Idris mengakui, menjalankan ibadah puasa Ramadan di negara non-Muslim tidak mudah. "Seringkali kita menjadi satu-satunya orang yang berpuasa. Setelah berbuka, tidak ada kegiatan istimewa apalagi kalau letak masjid sangat jauh," ujar Idris.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Tapi, malam-malam di Ramadan pertama saya sebagai muslim adalah malam yang sangat istimewa yang tidak akan saya lupakan. Saya bisa menyampaikan pesan Islam pada semua yang hadir disana bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh kegembiraan dan penuh persaudaraan yang sangat menyentuh hati kita, Alhamdulillah," tukas Idris menutup kisah pengalaman Ramadan pertamanya sebagai seorang yang baru masuk Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-46030876238671449632010-06-27T11:50:00.001+08:002010-06-27T11:50:37.041+08:00Kajian Bawa Paderi Kepada Islam<div style="text-align: center;">Kajian Bawa Paderi Kepada Islam</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">KALIMAH Allah bukanlah kalimah yang menjadi satu sebutan atau seruan mahupun satu panggilan bagi tuhan semata-mata. Ini kerana kita mesti sepakat bersetuju ia merupakan nama yang melambangkan akidah (iman kepercayaan) atau agama bagi orang yang menggunakannya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Lantas apa layaknya kalimah itu menjadi satu bahan kontroversi sedangkan yang jelas jika mahukan Allah itu sebagai panggilan kepada tuhan yang disembah, maka jawabnya Islam, titik! Tidak perlu ada dakwa dakwi lagi terhadap itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun setiap yang berlaku, agenda 'perkongsian' nama Allah kebelakangan ini pasti ada hikmah yang tersendiri.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ini kerana setiap kali apa juga mengenai Islam menjadi polemik kepada pelbagai pihak menyebabkan ramai yang ingin mengenali agama itu secara lebih dekat.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Akhirnya apabila mereka mendapati agama itu begitu rasional dan penuh dengan kebenaran yang tidak sekadar bersandarkan fakta-fakta dari hujah dan penyelidikan manusia tetapi sumber-sumber wahyu yang sangat sahih, iaitu al-Quran itu sendiri maka ramailah yang terbuka untuk menjadikan Islam itu sebagai agama untuk dianuti.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sekalipun mereka yang sudah cukup alim dalam agama asal masing-masing, sama ada Nasrani, Yahudi, Buddha dan sebagainya sejak dahulu sehingga sekarang, akhirnya ramai yang tunduk kepada kebenaran Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sebagaimana yang terjadi pada Reverend David Benjamin Keldani yang lahir tahun 1867 di Urmia, Parsi (Barat Laut Iran). Setelah memeluk Islam, namanya ditukar kepada Abdul Ahad Dawud.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Beliau ialah mantan pendita (paderi) Roman Khatolik dan pernah menjadi tenaga pengajar paderi-paderi utama (Arbischop) Misi Canterbury untuk Kristian Syria (Nestorian) di Urmia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sebelum menemui cahaya Islam dan memeluk agama itu secara rasmi pada tahun 1903 pada usia 37 tahun, Keldani begitu membuktikan pencapaian yang tinggi sebagai paderi.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pada tahun 1892 beliau satu-satunya paderi yang mampu menulis rangkaian makalah agama di The Tablet iaitu mengenai Pentateuch yang sahih.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pentateuch adalah nama bagi lima buku (kitab) Pertama dalam Perjanjian Lama, iaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Lalu beliau menikmati pelbagai anugerah, menjadi duta dan wakil gereja serta sentiasa dijadikan rujukan utama dan menulis pelbagai risalah, makalah termasuk di akhbar seperti The Levant Herald dan majalah berkala dalam bahasa Syria, Qala-la-Syara (Suara Kebenaran).</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sehinggalah beliau menyampaikan khutbah terakhirnya di Katedral Khorovabad St. George pada tahun 1900.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ini kerana hakikat yang tidak boleh dinafikan, terlalu banyak keistimewaan Keldani terhadap perkembangan dan ajaran agama Kristian sepanjang bergelar paderi.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pengetahuan dan kepakaran yang beliau miliki dalam mempertahankan ajaran-ajaran Kristian begitu disegani lawan dan kawan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun ada kalanya meninggalkan rasa tidak senang hati kepada pihak-pihak tertentu. Ini apabila Keldani akhirnya dapat mencium banyak kepincangan dan penyelewengan ajaran-ajaran Kristian yang dilakukan oleh pihak gereja itu sendiri.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Beliau mula dihurung dengan pelbagai pertanyaan dan pertanyaan besar yang kian berkecamuk dalam benak pendeta ini semakin ke kemuncaknya apabila beliau tidak dapat menahan persoalan: "Apakah agama Kristian, dengan banyak sekali bentuk dan warnanya dan dengan naskhah-naskhah sucinya yang tidak autentik, palsu dan menyimpang, adalah agama Tuhan yang sejati?"</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ini menyebabkan selama sebulan beliau menghabiskan dengan melakukan sembahyang, meditasi, membaca berulang-ulang naskhah suci dan teks-teks aslinya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Maka krisis dalaman beliau itu berakhir dengan surat pengunduran secara rasmi dikirimkan kepada Uskup Agung Urmia bagi melepaskan fungsi beliau sebagai paderi.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pada tahun 1903 ketika mengunjungi Istanbul, Turki yang memberikannya peluang bertemu dan serius berbicara dengan seorang ulama Islam yang bernama Jamaluddin Effendi dan beberapa ulama yang lain, secara rasminya bekas paderi ini akhirnya memeluk Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Menurut Abdul Ahad, perpindahan beliau kepada Islam tidak lain kerana hidayah Allah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Tanpa bimbingan-Nya, semua pengetahuan, penelitian untuk menemui kebenaran ini mungkin hanya akan membawa kepada kesesatan sahaja." katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Begitu juga beliau juga mengakui keesaan mutlak tuhan, maka Nabi Muhammad SAW pun menjadi pola dan contoh sikap dan perilakunya dalam hidup.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Tindakan saya memeluk Islam ini sama sekali bukan bertujuan atau mempunyai niat menyakiti sahabat-sahabat kalangan beragama Kristian.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Ini kerana saya turut mengasihi Jesus (Nabi Isa), Moses (Musa) dan Abraham (Ibrahim) sebagaimana saya mengasihi Nabi Muhammad dan kesemua nabi yang dilantik oleh Allah," katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Menurutnya, selagi umat Kristian tidak dapat mengakui keesaan Allah, Allah yang satu atau menafikan tuhan itu satu, malah sebenarnya dua dan tiga (Anak Tuhan dan Ruhul Kudus) maka selagi itulah penyatuan ummah antara Kristian dan Islam tidak akan berlaku sampai bila-bila.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kata beliau, jika ke-Esaan Allah dapat diterima dalam hakikat yang sebenar dan diiktiraf maka segala perbezaan antara dua kepercayaan ini dapat ditemui jalan penyelesaiannya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Ini kerana, kita hanya akan membuang masa andai hendak menentukan atas nama Allah, tuhan siapa yang benar, milik Islam atau Kristian?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Ini kerana jika mereka mengetahui melalui Scriptures dari Original Hebrew, mereka dengan jelas mendapati bahawa Allah di sini adalah yang sama, iaitu bahasa Semitik purba iaitu nama Tuhan Yang Maha Agung yang menyampaikan wahyu dan bercakap kepada Nabi Adam dan nabi-nabi yang lain juga.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Ini bermakna kita menyembah tuhan yang sama, tetapi Allah hanya satu-satunya yang keberadaannya tunggal untuk disembah. Maha Mengetahui, Maha Berkuasa yang kekuasaannya meliputi segala penjuru alam. Allah adalah Maha Pencipta, Pengatur Alam dan Pemerintah seluruh alam semesta," jelasnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Inilah kata Abdul Ahad yang dilakukan selama 17 abad lamanya bagi pihak Gereja Kristian untuk menubuhkan cawangan The Trinitarian (Tritunggal), memerah segala pemikiran dan tenaga bagi mendefinisikan pati dan tubuh 'tuhan'.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Tetapi apa yang mereka dapat?," soal beliau.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Saya hanya ingin mengingatkan kepada umat Kristian tiada maknanya mengakui bahawa Allah itu sebagai tuhan walaupun mereka mendakwa mempercayai sepenuhnya keesaan tuhan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Tetapi dalam masa yang sama mempunyai kepercayaan terhadap tiga tuhan. Mereka sebenarnya masih tidak mempunyai kepercayaan yang benar-benar suci terhadap Allah," katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Jelas Abdul Ahad, Allah tetap tuhan yang satu, Nabi Isa hanyalah nabi suruhan Allah dan pihak ketiga merupakan salah satu dari roh suci yang melaksanakan perintah dan suruhan dari Allah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">(Dalam satu dialog lain bersama paderi Kristian, Abdul Ahad menyifatkan Ruhul Kudus sebagai atribut yang suci tetapi tidak pernah sebagai seorang peribadi yang suci)</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mungkin anda perlu mendapatkan karya Abdul Ahad yang paling popular, yang diterbitkan pada tahun 1928; Menguak Misteri Muhammad (Muhammad in the Bible) bagi mendapatkan lebih banyak pengetahuan dari bekas paderi ini.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mungkin penghijrahan seperti inilah. ada pihak tidak mahu lagi disifatkan mereka sebagai memeluk Islam (convert).</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mereka bukannya memeluk agama yang baru, mereka mahu dikenali sebagai revert (kembali) iaitu kembali kepada ajaran yang benar.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mereka yang dahulunya Kristian dan kini menerima Islam kerana kepatuhan kepada ajaran nabi Isa a.s itu apabila di dalam kitab Injil itu sendiri disebutkan mengenali kehadiran Ahmad atau Muhammad (nabi) yang meneruskan ajaran dari tuhan yang sama, iaitu Allah!</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-81198593147511744882010-06-27T11:47:00.001+08:002010-06-27T11:47:22.961+08:00Solat Jumaat 'Hidayah' Dr. Crane<div style="text-align: center;">Solat Jumaat 'Hidayah' Dr. Crane</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dr. Robert Farook Dickson Crane</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">BELIAU dapat 'membaca' sesuatu ekoran perlumbaan kuasa tentera dan senjata antara dua kuasa besar Amerika Syarikat (AS) dan Rusia. Lazimnya AS akan menundukkan mana-mana kuasa lain yang cuba bersaing. Apatah lagi cuba mengatasi kehebatan teknologi persenjataan yang dimilikinya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Bagaimanapun, agak pelik apabila pada suatu hari Rusia memperkenalkan teknik-teknik senjata yang lebih moden dan canggih sehingga melibatkan ruang angkasa di sebuah negara sekutu Rusia, iaitu Cuba, menyebabkan AS menggelabah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sudah tentu AS tidak senang duduk kerana bimbang Cuba dijadikan pangkalan tentera baru kepada Rusia untuk menyerang negara kuasa besar itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Apabila Rusia memberi jaminan akan menarik balik segala kemudahan ketenteraan di Cuba tentu sahaja ia adalah syarat yang mesti dipenuhi oleh AS bahawa mereka sama sekali tidak boleh menganggu pemimpin Cuba, Fidel Castro dalam usaha berterusan AS menjatuhkan pemimpin itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Jika mereka masih berkeras memburu dan menjatuhkan Castro, maka alamatnya segala kemudahan tentera di Cuba akan 'dihidupkan' untuk menyerang AS. Begitulah liciknya Rusia dalam memberi jaminan pengaruh komunis di Cuba tidak akan mengancam AS," tulis Robert Dickson Crane dalam satu artikel mengulas strategi perang psiko antara AS dan Rusia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Crane ketika itu adalah pelajar di Fakulti Undang-undang Universiti Harvard. Tanpa disangka artikel itu dibaca oleh bekas Presiden AS, Richard Nixon ketika dalam penerbangan dari California ke New York.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Sejurus mendarat di lapangan terbang, iaitu pada Januari 1963, Nixon terus memanggil saya dan bertanya sama ada saya sedia menjadi penasihatnya untuk urusan politik luar negara," kata Crane.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Begitulah bertuahnya Crane natijah tulisannya itu yang berjaya menarik minat Presiden AS yang ke-37 itu untuk menjawat tugas yang cukup mencabar iaitu dari tahun 1963 sehingga 1968. Kemudian beliau dilantik sebagai Pengarah di Dewan Keamanan Kebangsaan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sepanjang dunia kerjayanya, semasa pemerintahan Presiden Ronald Reagan pula Crane menjadi Duta Besar di Emiriah Arab Bersatu (UAE).</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Semua tugas tersebut memberi cabaran yang getir namun berbaloi kerana menggabungkan pelbagai pengetahuan dan pengalaman yang cukup berharga kepada Crane.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Tugasnya sebagai Penasihat Luar tersebut membawa Crane terlibat secara langsung dengan pelbagai persoalan dan pergolakan politik yang berlaku di dunia luar AS.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Beliau sedaya upaya memberi nasihat yang terbaik kepada Presiden apa yang terbaik dilakukan untuk polisi dan dasar luar mereka.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun amatlah penting bagi Crane membaca banyak bahan bacaan, iaitu tentu sahaja buku-buku, artikel dan jurnal. Ini membuatkan beliau turut membedah topik-topik agama dan mesti mengambil tahu mengenai apa juga agama terutama Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Saat itu saya telah membaca sedikit mengenai Islam kerana saya mula terfikir untuk menjadikan Islam itu 'rakan' sekutu kepada AS yang paling kuat untuk tempoh paling lama semata-mata untuk melawan pengaruh dan kuasa komunis.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Prejudis</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Ini kerana kami (saya dan Nixon) menganggap komunis sebagai ancaman kepada dunia," tuturnya ikhlas.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Begitu pun sebenarnya Crane mempunyai pemikiran yang sangat kotor mengenai Islam. Ia berpunca daripada sikapnya yang prejudis dan tidak pernah mengambil serius ajaran sebenar Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Yang saya tahu mengenai Islam hanyalah setiap Muslim yang baik harus membunuh penganut Kristian dan syurga bagi agama Islam ini tidak ubahnya seperti rumah pelacuran.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Saya tidak pernah berminat mempelajari dan mengenali agama ini kerana bagi saya, Islam sebuah agama yang primitif," katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun Crane akhirnya 'menjilat air ludahnya sendiri'. Islam yang dikatakan kotor dan menjijikkan itu akhirnya menjadi agama anutannya sehingga beliau kini dikenali sebagai Dr. Robert Farook Dickson Crane.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Semuanya bermula ketika beliau dan isteri berada di Bahrain iaitu pada musim panas 1977. Walaupun dalam keadaan suhu yang panas, cuaca yang cerah dan cantik membolehkan Crane dan isterinya bersiar-siar melihat Istana lama di Al Muharraq, iaitu sebuah kota dagang tertua di dunia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun Crane dan isterinya itu terpaksa melalui lorong-lorong yang sempit dan bersimpang siur.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Akhirnya seperti yang diduga pasangan ini tersesat jalan sehingga mereka bingung tidak tahu arah mana hendak dituju walaupun berada di tengah-tengah orang ramai.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ditakdirkan tuhan, secara tiba-tiba muncul lelaki tua yang menawarkan bantuan kepada Crane dan isteri. Pasangan tersebut kemudiannya menerima pelawaan ke rumah lelaki itu untuk berehat.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Di rumah orang tua ini, Crane dan isteri begitu gembira kerana mendapat layanan yang cukup baik dan mesra. Mereka juga dihidangkan pelbagai makanan yang enak.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Namun yang sukar dilupakan apabila kami berbicara pelbagai perkara lebih-lebih lagi orang tua itu seorang Islam. Yang menariknya kami lebih bicarakan mengenai isu-isu yang baik-baik dan buruk-buruk yang berlaku di dunia ketika itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Ia termasuk peranan tuhan terhadap manusia tanpa sedikit pun orang tua itu menyelitkan perihal Islam. Sejak pertemuan itu, ia sangat meninggalkan kesan kepada saya untuk mengenali apakah Islam yang sebenar," katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Orang tua itu berjaya membuat Crane tertanya-tanya mengenai Islam. Sebabnya, perilaku dan tahap pemikirannya bukan seperti yang selalu dianggap mengenai Islam dan para penganutnya sebelum ini.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sehinggalah pada tahun 1980, Crane berpeluang mengikuti persidangan antarabangsa mengenai gerakan Islam di New Hampshire. Ia dihadiri oleh pemimpin-pemimpin besar gerakan Islam utama dunia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Pada tengah hari Jumaat itu saya mengekori mereka yang saya sangka masing-masing menuju untuk menikmati makan tengah hari.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Namun, rupa-rupanya mereka hendak solat Jumaat di sebuah ruang bangunan yang dikosongkan dan hanya ditutupi permaidani.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Harus Bersujud</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Pada mulanya saya ingin berpatah balik tetapi bimbang perbuatan itu akan menyinggung mereka lalu saya duduk di belakang para jemaah dan menunggu mereka solat," katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ketika itu yang menjadi imam solat ialah tokoh terkemuka gerakan Islam dari Sudan, iaitu Hassan At Turabi.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Ketika itulah saat yang begitu menggetarkan perasaan saya dan hampir-hampir menitiskan air mata apabila Hassan berjaya membawa dirinya dan seluruh jemaah sama-sama sujud kepada Allah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Walhal beliau seorang yang amat dihormati dan disegani. Jika beliau dapat sujud kepada Allah, bererti beliau berpuluh kali lebih baik daripada saya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">"Saat itu saya memutuskan saya juga harus bersujud sebagai tanda penyerahan diri kepada Allah yang Maha Berkuasa yang menciptakan manusia dan seluruh alam ini," katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Crane ialah salah seorang tokoh yang akan menyampaikan syarahan di Konvensyen Kesatuan Islam Antarabangsa anjuran Yayasan Ramadan di Kuala Lumpur pada 20 dan 21 Oktober ini.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Beliau akan berkongsi lebih banyak pengalaman sejak bergelar Islam dan memegang pe lbagai jawatan penting untuk pertubuhan Islam di Amerika.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Turut menyampaikan syarahan ialah tokoh terkemuka Islam dari Syria, Dr. Muhammad Saeed Ramadan Al-Bouti, mantan Perdana Malaysia, Tun Dr. Mahathir Mohamad dan ramai lagi tokoh Islam yang lain.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-42712956595356762662010-06-27T11:18:00.000+08:002010-06-27T11:18:20.886+08:00Shah Kirit Solat Secara Sembunyi<div style="text-align: center;">Shah Kirit Solat Secara Sembunyi</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">PADA asalnya, niat Shah Kirit Kakulal Govindji ingin memeluk agama Islam ialah hanya dengan satu tujuan iaitu untuk berkahwin dengan seorang gadis Melayu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun kini, dia bukan sahaja telah menjadi seorang Muslim yang soleh tetapi pada masa sama menjadi Ketua Pegawai Dakwah Islamic Information & Services Foundation, sebuah organisasi dakwah untuk memberi informasi mengenai agama Islam yang terletak di Taman Setiawangsa, Kuala Lumpur.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Shah Kirit juga menjadi pengurus syarikat penerbitan, Saba Islamic Media Sdn. Bhd. cawangan Maju Junction. Selepas mengahwini gadis pilihannya itu dia dan isteri menetap di rumah keluarganya di Jalan Ipoh, Kuala Lumpur.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun bagaimanakah Shah Kirit, seorang yang berketurunan India boleh berubah sepenuhnya daripada kehidupan asalnya berbanding kini? Berdepan dengannya di Saba Islamic Media cawangan Taman Setiawangsa, dia berkongsi kisah hidupnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Tertarik kerana kecantikan</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Saya bersekolah sehingga tingkatan enam di sebuah sekolah menengah di Kuala Lumpur. Sebaik sahaja menamatkan pengajian, saya bekerja di sebuah syarikat pemasaran swasta yang mempunyai pekerja berbilang kaum termasuk Melayu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Saya tertarik dengan seorang gadis Melayu di tempat kerja saya itu kerana kecantikannya. Namun, pada masa yang sama saya sering mengingatkan diri supaya jangan bercinta dan berkahwin dengan gadis berlainan kaum.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Tapi saya amat mencintainya sehingga pernah terfikir ingin berhijrah ke negara lain untuk berkahwin dengan gadis tersebut. Buntu dengan perkara ini saya berjumpa dengan beberapa orang ustaz.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Tetapi sebilangan daripada mereka menggalakkan saya untuk memeluk agama Islam yang mana saya dituntut supaya solat lima waktu, berpuasa dan membayar zakat hingga menyebabkan saya takut dan gusar,” katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Menurutnya lagi, pendekatan bagi orang bukan Islam memeluk agama Islam perlu diubah kerana mereka memerlukan masa untuk mendalami Islam dan mengamalkan cara hidup agama itu dengan sempurna.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Hati saya bagaimanapun ketika itu masih belum tergerak sepenuhnya untuk memeluk Islam sehinggalah saya berjumpa dengan pendakwah dari Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (Perkim) cawangan Perak, Ustaz Ali Chin.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Ustaz Ali sanggup mengorbankan masanya untuk berjumpa dengan saya setiap hari sambil menceritakan soal akidah dan ketuhanan menyebabkan hati ini tersentuh dengan Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Selain itu, Ustaz Ali turut menceritakan bagaimana Allah mencipta manusia di samping menasihatkan saya belajar secara beransur-ansur untuk memahami Islam,” ujar anak sulung daripada lima beradik itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Tidak berani berterus-terang</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Keluarga dapat menghidu hasrat saya untuk memeluk Islam dan langsung tidak bersetuju dengan hasrat saya itu tetapi berkat kesabaran Ustaz Ali berdakwah kepada saya serta hidayah Allah, akhirnya pada bulan Ramadan 1996 semasa berusia 30 tahun saya sah memeluk Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Tetapi saya sembunyikan perkara itu daripada keluarga. Apabila balik ke rumah keluarga, saya solat secara bersembunyi dan mengamalkan ajaran Islam dengan agak terhad.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Bagi adik-adik saya, mereka menerima keadaan saya masa itu kerana hormatkan saya sebagai abang sulung. Tetapi saya tidak berani memberitahu ibu dan bapa saya,” katanya yang enggan mendedahkan nama isterinya itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Keadaan itu membuat Shah Kirit agak tertekan sehingga pernah terfikir untuk bersolat di bilik mandi rumah keluarganya itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Tidak lama selepas itu, saya mengambil keputusan untuk berkahwin dengan gadis pilihan walaupun tidak dipersetujui keluarga selain memberitahu saya telah menjadi penganut agama Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Tentunya keluarga agak marah semasa itu tetapi Allah memberikan akal fikiran untuk kita berfikir. Sebelum saya membawa isteri berjumpa keluarga, saya ajar dia serba sedikit bahasa Tamil, memakai baju Punjabi tetapi bertudung, budaya serta makanan orang India.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Gementar saya sewaktu membawa isteri saya berjumpa keluarga buat pertama kali. Tetapi syukur penerimaan mereka amat baik dan cukup terkejut apabila isteri saya tahu serba sedikit kebudayaan dan cara hidup kami sekeluarga.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Malah, sepanjang tiga hari berada di rumah keluarga saya, isteri saya dilayan dengan sepenuh kasih sayang sehingga mereka lebih sayangkan dia menyebabkan saya berasa iri hati pula,” katanya diiringi ketawa.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Transformasi hidup</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Shah Kirit yang lebih senang mengekalkan nama asalnya kini sibuk dengan undangan berceramah mengenai al-Quran dan sains, wanita dan soal akidah Islam sehingga pernah dalam sehari menerima tiga jemputan berceramah pada waktu yang sama.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Dulu hidup saya kosong tetapi kini saya hidup semata-mata untuk mencapai keredaan Allah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Jika dulu saya menganggap kematian itu satu perkara menakutkan tetapi apabila saya bersungguh-sungguh mempelajari Islam, barulah saya sedar sebenarnya perkara itu akan dilalui semua orang,” tuturnya yang turut menerima jemputan berceramah di Indonesia, Singapura, dan Bangladesh.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dia juga bersyukur kerana sepanjang berceramah lebih lapan tahun, terdapat beberapa orang peserta ceramahnya yang menganut agama Islam kerana tertarik dengan isi ceramahnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Hidayah itu Allah sendiri yang beri tetapi dalam masa sama kita tidak boleh berdiam diri tanpa berusaha kerana usaha dakwah itu wajib bagi setiap individu Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Walaupun saya pernah menerima surat layang menuduh saya ingin mengejar pangkat, nama dan glamor seperti penceramah agama terkenal sedia ada, namun saya tidak mempedulikannya,</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Ini kerana saya yakin Islam itu hadir sebagai penyelesaian kepada setiap masalah umat manusia,” bicaranya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-65078305264181167932010-06-27T11:12:00.001+08:002010-06-27T11:14:24.615+08:00Tuhan Yang Satu Muhammad Fitri Temui Dalam Islam<div style="text-align: center;"><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Comic Sans MS";
panose-1:3 15 7 2 3 3 2 2 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoHeader, li.MsoHeader, div.MsoHeader
{mso-style-priority:99;
mso-style-link:"Header Char";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 225.65pt right 451.3pt;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{mso-style-priority:99;
mso-style-link:"Footer Char";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 225.65pt right 451.3pt;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.HeaderChar
{mso-style-name:"Header Char";
mso-style-priority:99;
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:Header;
mso-ansi-font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.FooterChar
{mso-style-name:"Footer Char";
mso-style-priority:99;
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:Footer;
mso-ansi-font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Arial;}
@page WordSection1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:2.0cm 2.0cm 2.0cm 3.0cm;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.WordSection1
{page:WordSection1;}
-->
</style> </div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><br />
<hr align="center" size="0" width="100%" /><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13pt;">Tuhan Yang Satu Muhammad Fitri Temui Dalam Islam</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;"> KELUARGA bahagia Muhammad Fitri dan Nazreen Kamal Basha bersama ibu mentua, Rupyah dan anak-anak mereka.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">PENGARAH Unit Dakwah di Persatuan Kebajikan dan Pengubatan Islam Malaysia, Muhammad Fitri Abdullah, 42, sejak tiga tahun lalu mempunyai ceritanya yang tersendiri tentang kisah pengislaman beliau.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Berkongsi pengalaman silam beliau kira-kira 15 tahun lalu, kata anak kelahiran Banting, Selangor ini, dia tidak pernah menyangka pencariannya berhubung konsep keesaan Tuhan atau Tuhan Yang Satu yang ditemui dalam kitab-kitab lama agama Hindu, hanya terjawab dalam agama Islam.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Itupun selepas hampir lapan tahun mencarinya dalam agama anutannya sendiri dan agama Kristian. Akui Pengerusi Perkim Cawangan Serendah ini lagi, pencarian agak panjang ini berpunca daripada sikap egonya yang enggan menerima kenyataan bahawa Islam mampu menjawab segala kemusykilan yang memberati diri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Saya dilahirkan dalam sebuah keluarga yang berpegang kuat kepada agama Hindu. Hakikatnya, agama tersebut bukan sekadar ikutan kerana di samping disediakan guru oleh ibu bapa, saya sendiri belajar mendalami lagu-lagu dan muzik keagamaan Hindu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Keseriusan ini sekali gus melayakkan saya menjadi pengajar serta penceramah seawal usia 19 tahun. Pembelajaran secara mendalam selok-belok agama ini secara tidak langsung memberi peluang kepada saya mengkaji kitab Veda.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Dari situlah saya temui konsep Keesaan Tuhan yang turut disebutkan di dalam kitab-kitab lain berbahasa Tamil. Pada masa itulah timbul persoalan dalaman dan kehendak membuak-buak untuk mencari Tuhan Yang Satu. Apatah lagi, perbuatan yang dilakukan selama ini bertentangan dengan konsep tersebut,” terang Muhammad Fitri yang juga merupakan Pendakwah sepenuh masa dengan Perkim sewaktu ditemui di ibu pejabat Perkim, Jalan Ipoh, Kuala Lumpur baru-baru ini.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Meneruskan ceritanya, Muhammad Fitri yang juga merupakan Perunding Latihan sebuah syarikat kewangan Islam swasta di ibu kota berkata, pada usia 27 tahun semasa bekerja di sebuah bank di Petaling Jaya, Selangor, beliau pernah terdengar ceramah agama dalam rancangan Forum Perdana Ehwal pada Khamis malam Jumaat di Saluran 1, Radio Televisyen Malaysia (RTM).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Sayangnya, ceramah yang disampaikan oleh salah seorang panel itu iaitu Datuk Dr. Harun Din bukannya mengundang minatnya kepada Islam malah menimbulkan perasaan marah yang tidak terhingga.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Ungkapan berbunyi: “Kalau niat baik, amalan baik, sentiasa bersedekah tetapi selagi dia tidak beriman, itu semua bukan dikira ibadah dan Allah tidak menerima amalannya.”</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Telinga saya berdesing mendengar kata-kata itu. Ia satu kenyataan yang begitu provokasi. Perasaan marah, geram, kecewa silih berganti. Ungkapan itu berlegar-legar dalam fikiran saya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Sebulan kemudian, saya terlihat kemalangan di mana mangsa menemui ajal. Pada saat itu, secara spontan ungkapan di atas muncul dalam kotak fikiran saya. Hakikatnya, semakin saya cuba melupakannya, semakin kerap ia hadir dalam fikiran.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Semenjak insiden itu, saya hilang konsentrasi kerana sering memikirkan hal tersebut. Saya cuba mencari alternatif iaitu dengan pergi ke gereja. Harapan saya mencari jawapan kepada Tuhan Yang Satu,” akui Muhammad Fitri.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Tambah anak kelima daripada enam adik-beradik ini, dalam keadaan diri penuh persoalan yang belum terjawab, beliau pernah ditanya oleh pelanggannya, Haji Manab akan agama kepercayaannya. Secara berseloroh, balas Muhammad Fitri, “Saya belum Islam tetapi sedang mencari Tuhan dan belum berjumpa lagi.”</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Saya langsung tidak terasa terkilan dengan pertanyaan itu kerana ucapan seperti alhamdulillah, bismillah, alhamdulillah dan insya-Allah sentiasa meniti di bibir saya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Malah apabila dia mendengar jawapan saya, Haji Manab mengesyorkan agar saya pergi ke beberapa institusi agama seperti Islamic Outreach ABIM, Perkim dan Pusat Islam. Walau bagaimanapun, dia mempelawa saya bertema seorang tokoh agama yang baru pulang dari Mekah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Lantaran itu, pada malam Jumaat, saya mengikutnya ke satu usrah yang diadakan di Seksyen 14, Petaling Jaya. Saya bersetuju bukan kerana untuk mencari jawapan yang selama ini membayangi fikiran tetapi sekadar menjaga hati pelanggan, tidak lebih daripada itu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Semangat jemaah yang hadir sewaktu melaksanakan solat Maghrib bagai ada kuasa yang menarik untuk saya ikut serta solat berjemaah biarpun mengikutinya di saf paling belakang. Perbuatan mereka itu menunjukkan satu cara yang paling berdisiplin malah sepanjang majlis itu, amalan berzikir, bacaan Yasin begitu menarik hati saya. Selain, layanan tuan rumah, Haji Zain dan Hajah Seha membuatkan saya tidak rasa tersisih,” kata Muhammad Fitri mengakui usrah itu bukanlah yang terakhir dihadirinya tetapi menjadikannya salah seorang jemaah setia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Kupasan penceramah malam itu menerusi kitab, Dosa-dosa Besar yang dibeli di Mekah terutamanya menyentuh soal mensyirikkan Allah, seolah-olah ia ditujukan tepat kepadanya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Dua jam terasa begitu cepat berlalu malah beliau tidak pernah mendengar penerangan yang begitu teliti sekali gus menyedarkannya bahawa apa yang dipercayai selama ini terbukti salah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Selesai beberapa siri usrah, saya berkeyakinan dengan agama yang baru dikenali ini. Lantas saya luahkan keinginan untuk memeluk agama Islam. Manab membawa saya berjumpa dengan penceramah itu di Universiti Kebangsaan Malaysia, tempat beliau mengajar.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Beliau menasihatkan saya agar pengislaman dilakukan pada malam usrah. Maka pada tarikh 8 Ogos 1991 sahlah saya bergelar Muslim. Kebetulan detik bersejarah itu adalah hari kelahiran saya yang ke-28.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Sehingga pada detik itu iaitu semasa berbuka puasa apabila saya berbuka bersama insan istimewa yang mengislamkan saya barulah saya teringat kembali orang yang membuat ungkapan provokasi satu masa dahulu, itu sebenarnya adalah Harun Din yang berada di depan mata saya,” terangnya bersyukur kerana berjaya mengharungi pelbagai cabaran bila sahaja bergelar mualaf.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Muhammad Fitri yang mendirikan rumah tangga dengan gadis pilihan keluarga angkat, Nazreen Kamal Basha, 30, kini diceriakan dengan kehadiran empat cahaya mata; Najwa, 9, Muhammad Abdurahman, 8, Abdurrahim, 5 dan Sumayyah, setahun.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Ditanya bagaimana beliau berhadapan dengan reaksi keluarga selepas pengislaman, katanya, seminggu sebelum memeluk Islam beliau pernah berbohong kepada ibu memberitahu dirinya sudah Islam.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Pada masa itu, saya hanya hendak menguji sejauh mana penerimaan mereka. Reaksi awal ibu ialah dia kecewa tetapi tidak marah dengan pilihan yang diambil. Pada masa itu juga terbongkar satu kisah yang ibu simpan sejak mendiang ayah masih hidup iaitu semasa saya berusia enam bulan, ayah pernah mengeluarkan kata-kata yang saya suatu hari nanti akan menukar namanya kepada Abdullah. Padahal ayah meninggal semasa saya berusia enam tahun.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Apabila melihat sikap keterbukaan ibu, timbul keberanian untuk meneruskan keputusan memeluk Islam. Pun begitu, saya memahami kekecewaan mereka kerana saya dikira orang harapan dalam keluarga.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Saya cuba buktikan kepada mereka, yang saya bukannya menyembah Tuhan yang baru tetapi Tuhan Yang diesakan sebagaimana disebut dalam kitab lama masyarakat Hindu.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Pada peringkat awal, adik-beradik juga kecewa dengan keputusan saya. Mereka terasa seolah-olah saya hendak bertukar identiti, khuatir saya akan berkahwin dengan gadis Melayu dan takut hubungan kekeluargaan terbatas kerana perbezaan agama,” katanya bersyukur apa yang dibimbangi tidak berlaku malah hubungan mereka anak-beranak semakin hari bertambah akrab.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Saranan Muhammad Fitri kepada mana-mana individu yang berhasrat memeluk Islam agar membuat perancangan terlebih dahulu terutamanya persiapan dari segi mental dan ekonomi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Saya beruntung kerana banyak pihak yang menyokong dan mendokong sepanjang perjalanan pengislaman saya hingga ke hari ini. Keluarga angkat yang telah menyediakan seorang guru, Zainuddin Sitek untuk mengajar selok-belok Islam dan membaca al-Quran. Alhamdulillah dalam masa setahun saya telah lancar membaca al-Quran.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">“Jasa mereka ini hanya Allah s.w.t. dapat membalasnya. Pun begitu saya terharu dengan pemahaman keluarga kerana tidak mengambil sikap terlalu emosional apabila berhadapan isu pengislaman saya. Ia amat besar maknanya buat saya,” kata Muhammad Fitri yang mula serius dalam kegiatan dakwah sejak 1999. Ini semua bertitik-tolak daripada saranan Rasulullah s.a.w.: Sampaikanlah oleh kamu walau sepotong ayat.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">Selain menjadi Ahli Jawatankuasa Perkim Selangor, Muhammad Fitri turut menjadi Panel Dakwah, Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS), panel kaunselor di Mufti Kerajaan Negeri Sembilan. Selain itu, sering menjadi penceramah jemputan terutamanya tentang tajuk perbandingan agama.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><br />
<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: center;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-79501907461508943082010-06-27T11:00:00.000+08:002010-06-27T11:00:07.472+08:00Dr. Jeffrey Lang Dulu Cabar Kewujudan Tuhan<div style="text-align: center;">Dr. Jeffrey Lang Dulu Cabar Kewujudan Tuhan</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">BERKULIT putih dan berambut perang kini menjadi wajah-wajah pendakwah Islam kontemporari. Ini termasuklah Profesor Matematik di Universiti Kansas, sebuah universiti yang terkemuka di Amerika Syarikat (AS), Dr. Jeffrey Lang. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Beliau tidak sahaja berkongsi pengalaman uniknya memeluk Islam pada 1982 tetapi beliau menulis buku tentang pengislamannya bagi membuka hati-hati yang selama ini tertutup untuk mengakui kebesaran Tuhan.</div><div style="text-align: center;">Setelah memeluk Islam dan mendirikan solat lima kali sehari semalam, Dr. Jeffrey berkata, ibadat tersebut begitu memberikan kepuasan pada jiwanya terutama ketika mendirikan solat subuh. Ia adalah detik-detik paling indah yang pernah dilaluinya. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Itu adalah saat anda meninggalkan buat sementara alam dunia ini kerana ternyata dalam suasana sunyi dan sepi itu serta bersama barisan malaikat, kita saling memuji (berzikir) terhadap Allah s.w.t. menunggu terbitnya sang mentari,” katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Apabila ditanya bagaimana beliau begitu tertawan dengan al-Quran yang menggunakan bahasa Arab sedangkan bahasa itu begitu asing baginya selama ini. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Jawab Dr. Jeffrey: “Bagaimana pula seorang bayi (yang tidak mengerti apa-apa) dapat ditenteram hanya setelah mendengar suara ibunya?” </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dr. Jeffrey yang dilahirkan pada 30 Januari 1954 di Bridgeport, Connecticut, AS mengisytiharkan dirinya seorang yang tidak percayakan Tuhan atau ateis ketika berusia 18 tahun walaupun dibesarkan dalam keluarga yang kuat mengamalkan Judeo-Kristian Katolik. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Saya mempersoalkan jika ada Tuhan yang Maha Penyayang lagi Mengasihani mengapa ada umat yang dibiarkan menderita di muka bumi ini? Kenapa tidak diciptakan sahaja syurga itu di muka bumi ini? Kenapa diciptakan manusia untuk menderita,” katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pemikiran seperti itu dibentuk sejak beliau belajar di Sekolah Tinggi Lelaki Notre Dame (sebuah sekolah mubaligh Kristian) sehinggalah melanjutkan pelajaran di peringkat ijazah, sarjana dan kedoktoran dalam bidang matematik. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Sebagaimana bidang itu yang berteraskan logik akal dan bermain dengan fakta dan angka, begitulah juga cara minda saya bekerja. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Saya akan cukup kecewa apabila sesuatu itu tidak dapat dibuktikan secara konkrit. Selagi tidak dapat dibuktikan secara logik mengenai Tuhan, bagaimana saya dapat percaya adanya Tuhan,” katanya. </div><div style="text-align: center;">Sehinggalah pada suatu malam beliau bermimpi.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Saya dapati saya berada di sebuah bilik yang berdinding cat putih, kosong. Tidak ada sebarang perabot di dalamnya kecuali hamparan permaidani yang berjalur rona merah dan putih. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Terdapat juga satu tingkap kecil yang mampu membenarkan cahaya matahari masuk bagi menghangatkan bilik itu. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Ketika itu terdapat tiga barisan lelaki sedang berdiri dan saya di barisan yang ketiga dan masing-masing berdiri menghadap tingkap kecil itu. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Saya rasa begitu terasing kerana tidak mengenali sesiapa pun di situ dan seolah-olah seperti berada di negara lain. Kami kemudian melakukan tunduk sehingga ke paras pinggang, diikuti muka yang diletakkan hampir mencium tanah. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mimpi</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Suasana begitu sunyi seolah-olah semua bunyi lain telah dimatikan. Apabila kami duduk semula, baru saya dapati perbuatan kami tadi diketuai oleh seorang lelaki yang saya hanya dapat perhatikan bahagian belakangnya. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Dia berdiri seorang diri di tengah-tengah barisan kami itu dengan mengenakan jubah putih yang panjang dan mengenakan selendang pada kepalanya. Saya kemudiannya terjaga daripada mimpi itu,” katanya. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sebenarnya sepanjang 10 tahun sebagai ateis, mimpi seperti itu sering kali mendatangi tidur Dr. Jeffrey. Tetapi beliau tidak pernah menghiraukannya walaupun ada satu perasaan ganjil setiap kali terjaga daripada mimpi itu.</div><div style="text-align: center;">Selepas 10 tahun melanjutkan pelajaran di universiti, beliau kemudian ditugaskan sebagai pensyarah di Universiti San Francisco. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Di situ buat pertama kalinya beliau bertemu Mahmoud Qandel iaitu seorang pelajar Islam yang mengikuti pengajiannya. Dr. Jeffrey mula bersahabat baik dengan Mahmoud dan sering mengunjungi rumah dan keluarga pelajar berkenaan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun soal agama tidak pernah menjadi topik dalam setiap perbualan mereka sehinggalah pada suatu hari Dr. Jeffrey dihadiahkan senaskhah al-Quran dan beliau berjanji pada dirinya tidak akan berpaling tadah apabila membaca kitab suci itu. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Malah beliau membacanya dengan penuh prejudis terhadap Islam.</div><div style="text-align: center;">“Tetapi kamu tidak boleh membaca al-Quran begitu sahaja, kecuali kamu perlu serius mendalaminya. Akibatnya sama ada kamu terus menyerah kalah (kepada kebenaran Tuhan dan agama) atau menyebabkan anda melancarkan satu peperangan kerana isi kandungannya berlawanan dengan kepercayaan anda selama ini.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Dan saya termasuk golongan yang kedua itu. Tetapi peperangan ini sungguh menarik kerana didapati lama-kelamaan saya semakin tidak dapat mempertahankan diri saya sendiri. Seolah-olah al-Quran itu lebih mengenali dan mengetahui setiap inci kelemahan diri saya berbanding saya mengenali diri saya sendiri.</div><div style="text-align: center;">“Malah Dia sedang membaca fikiran saya. Setiap malam pelbagai persoalan timbul dalam pemikiran saya, tetapi saya beroleh jawapannya melalui al-Quran keesokan harinya. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Kitab itu mampu memadamkan sedikit demi sedikit fahaman yang saya bina selama ini. Malah kitab itu kini memimpin saya, mengajak saya ke satu sudut kebenaran yang mampu saya terima kerana ia sangat logik,” imbas Dr. Jeffrey ketika al- Quran mula diperkenalkan kepadanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sehinggalah pada suatu hari ketika berusia 28 tahun, Dr. Jeffrey terjumpa sebuah bilik yang terletak di tingkat bawah sebuah gereja di universiti.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Bilik itu agak pelik kerana ia mengingatkan beliau pada sesuatu. Kemudian beliau diberitahu bahawa bilik itu sebenarnya dijadikan surau bagi membolehkan pelajar Islam di universiti itu mendirikan solat. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Beliau kemudian terpaku di situ sambil mindanya bergelut dengan pelbagai perkara. Dr. Jeffrey merasakan dirinya mempunyai kekuatan untuk melakukan satu perubahan pada pendirian dan falsafah hidupnya selama ini. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kini beliau meyakini bahawa Tuhan itu wujud, malah kerana adanya Tuhanlah, dengan kekuasaan-Nya itu Dia mampu mengubah dan menggoyahkan pegangannya selama ini yang tidak percayakan Tuhan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Tanpa membuang masa, beliau melafazkan dua kalimah syahadah bersaksikan beberapa pelajar Islam yang ketika itu hendak menunaikan solat di bilik itu. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Seolah-olah berlaku satu perayaan, mereka semua gembira dengan perubahan besar yang dilakukan Dr. Jeffrey itu lalu mereka mendirikan solat Asar berjemaah dan berdoa bagi meraikan kehadiran saudara baru itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Seusai solat, tiba-tiba Dr. Jeffrey menggigil ketakutan.</div><div style="text-align: center;">“Mimpi itu! Ya mimpi itu! Suasana kami mendirikan solat jemaah sebentar tadi tidak ubah seperti yang selalu datang dalam mimpi saya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Bilik ini, para jemaah dan pergerakan solat itu seperti yang selalu saya mimpikan. Betapa hebat kebetulannya dan sukar untuk saya mempercayainya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Saya cuba memfokuskan semula fikiran ekoran apa yang berlaku itu. Setelah menarik nafas saya seolah-olah disirami rasa dingin yang menjalar ke seluruh badan. Tuhan! Ia adalah satu kenyataan, sejurus itu juga air mata saya mengalir laju membasahi pipi,” katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kepatuhan</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Perjalanan seseorang untuk memeluk Islam adalah begitu unik dan berbeza antara satu sama lain. Seperti yang berlaku pada Dr. Jeffrey, daripada seorang yang mencabar mengenai kewujudan Tuhan, beliau kini seorang yang mempunyai kepatuhan yang tidak berbelah bagi terhadap Allah. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Daripada seorang panglima ateis yang begitu bengis dengan menjadikan al-Quran sebagai musuh, beliau akhirnya mengaku kalah dan tunduk kepada kitab itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Semua yang saya anggap selama ini begitu hebat di kepala (ateis) kini kedudukannya berada di atas tanah, sujud sebagai tanda penyerahan diri kepada-Nya,” katanya.</div><div style="text-align: center;">Dr. Jeffrey berkahwin dengan seorang wanita warga Arab bernama Raika dan dikurniakan tiga orang anak perempuan. Beliau kini giat berdakwah di kalangan rakyat kulit putih Amerika. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Untuk tujuan dakwah, beliau juga menulis buku-buku. Antara yang begitu mendapat sambutan di AS ialah Struggling To Surrender - Some Impressions Of An American Convert To Islam (Beltsville, 1994) dan Even Angels Ask: A Journey To Islam In America (Betsville, 1997) dan Losing My Religion: A Call For Help (Betsville, 2000).</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Buku-buku tersebut menjelaskan kepada kita bagaimana fakta-fakta daripada al-Quran dan ajaran Islam mampu menangkis fahaman ateis.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-72791434681720357182010-06-27T10:56:00.000+08:002010-06-27T10:56:09.436+08:00Yusuf Islam: Satu-Satunya Yang Membedakan Seorang Muslim Dan Kafir Adalah Salat<div style="text-align: center;">Yusuf Islam: Satu-Satunya Yang Membedakan Seorang Muslim Dan Kafir Adalah Salat</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sebelum memeluk Islam, Yusuf Islam dikenal dengan nama Cat Stevens. Ia adalah salah satu seniman besar di tahun 1960-an dan 1970-an, menulis lagu-lagu klasik seperti Matthew & Son, Moonshadow, Wild World atau Father and Son yang kemudian banyak dinyanyikan lagi oleh musisi zaman sekarang. Ia telah menjual lebih dari 50 juta piringan hitam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Saat ini, Yusuf Islam ini bisa dibilang salah satu orang terkenal yang telah mengubah dunia Islam. Ia aktif dalam bidang pendidikan, dan itu membuat pemerintah Inggris mengesahkan dan mendukung pendidikan Islam di seluruh Britania Raya. Ketiga sekolah yang didirikannya di distrik Brent London—Islamia Primary, Islamia Girls 'Secondary and Brondesbury College for Boy—konsisten dengan pembinaannya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Berikut ini adalah petikan ucapannya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Anda dibesarkan oleh dunia modern, kemewahan, dan bisnis pertunjukan. Bagaimana sebenarnya masa itu menurut Anda?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Saya lahir di keluarga Kristen, tentu cara berpikir saya juga menurut agama itu. Saya diajarkan bahwa Allah ada, tapi tidak ada kontak langsung denganNya, jadi kami harus melakukan kontak dengan-Nya melalui Yesus. Lebih kurang saya terima, tapi saya tidak menelannya semua. Saya melihat patung Yesus, mereka hanya batu. Dan ketika mereka mengatakan bahwa Allah ada tiga, saya bingung, tetapi tidak bisa membantah. Ketika itu karena saya harus menghormati keyakinan orang tua saya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dan kemudian Anda menjadi seorang pop star....</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Itu karena secara perlahan-lahan saya menjadi terasing dari pendidikan agama dan saya mulai membuat musik. Saya ingin menjadi bintang besar. Semua hal yang saya lihat di film dan media begitu memesona saya, dan mungkin saya pikir itulah Tuhan saya, yah tujuan menghasilkan uang. Orang-orang di sekitar saya memengaruhi saya bahwa dunia ini adalah tuhan mereka.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Media membuat saya lebih besar daripada kehidupan, jadi saya ingin kehidupan yang lebih besar daripada kehidupan itu sendiri dan satu-satunya cara untuk melakukan itu yaitu dengan mabuk melalui minuman keras dan obat-obatan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Apa yang menjadi titik balik Anda?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Saat saya berada di rumah sakit, karena gaya hidup "yang tinggi." Saat itulah saya mulai berpikir: apa yang akan terjadi pada saya? Apakah saya ini hanya sebuah tubuh dan tujuan hidup saya hanya untuk memuaskan tubuh ini? Saya menyadari bahwa bencana yang terjadi pada saya karena anugerah yang diberikan oleh Allah kepada saya, memberi kesempatan untuk membuka mata saya, "mengapa saya di sini, mengapa saya ada di tempat tidur.'</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pada waktu itu saya mulai melirik mistisisme Timur. Saya mulai membaca dan hal pertama yang saya sadari adalah kematian, dan itu membuat jiwa saya bergejolak. Saya mulai bermeditasi dan bahkan menjadi seorang vegetarian. Saya ketika itu percaya pada 'perdamaian dan kekuatan bunga', dan ini adalah kecenderungan umum.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kemudian saya menjadi muak terhadap segala sesuatu yang berbau Kristen. Saya mulai membuat musik lagi dan kali ini mulai mencerminkan pikiran saya sendiri.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Anda katanya juga sempat mendalami ajaran Budha...</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Juga mencoba Zen dan Ching, numerology, kartu tarot dan astrologi. Saya melihat kembali ke dalam Alkitab namun tidak bisa menemukan apa-apa. Pada saat itu saya tidak tahu apa-apa tentang Islam dan kemudian, keajaiban terjadi. Saudara saya mengunjungi masjid di Yerusalem dan sangat terkesan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ketika ia datang ke London, ia membawa kembali terjemahan Quran, dan dia berikan kepada saya. Dia tidak menjadi seorang Muslim, tetapi ia merasakan sesuatu dalam agama ini, dan pikir saya akan menemukan sesuatu di dalamnya juga. Dan ketika saya menerima kitab itu, semua pertanyaan dalam kepala saya mulai terjawab. Hal pertama yang ingin saya lakukan ketika itu adalah menjadi seorang Muslim.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Anda kemudian merasa sudah menjadi Muslim, padahal Anda waktu itu Anda belum bersyahadat....</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Saya ketika itu sudah mulai membaca Al-Quran. Saya pergi ke Yerusalem. Di sana, saya duduk di masjid. Seorang pria bertanya pada saya apa yang saya inginkan. Saya bilang saya adalah seorang Muslim. Dia bertanya nama saya, dan saya jawab 'Stevens.' Dia bingung. Saya kemudian mencoba salat, namun (salat itu) tidak begitu berhasil.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kembali di London, saya bertemu dengan seorang adik bernama Nafisa. Saya katakan padanya saya ingin memeluk Islam dan dia menunjukkan saya Masjid New Regent. Hal ini terjadi di tahun l977, sekitar 1 tahun setelah saya menerima Al-Quran.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pada hari Jumat, setelah Salat Jumat, saya menemui imam dan mengucapkan dua kalimat Syahadah.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Apa kesimpulan Anda tentang Islam dan agama-agama lain ketika itu?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Seorang wanita Hindu berkata kepada saya, 'Anda tidak memahami Hindu. Kami percaya pada satu Tuhan, kami menggunakan benda-benda (berhala) hanya untuk berkonsentrasi.' Apa yang dia katakan bahwa untuk menggapai Tuhan, kita harus menciptakan asosiasi-asosiasi, dan mereka menggunakan berhala untuk tujuan ini. Tetapi Islam menghilangkan semua hambatan itu. Satu-satunya hal yang membedakan orang-orang Mukmin dari orang-orang kafir adalah salat. Ini adalah proses pemurnian.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Akhirnya saya ingin mengatakan bahwa segala sesuatu yang saya lakukan adalah untuk Allah dan saya harap Anda mendapatkan beberapa inspirasi dari pengalaman saya. Selain itu, saya ingin menekankan bahwa saya tidak punya kontak dengan Muslim, sebelum saya masuk Islam. Saya membaca Al-Quran dan menyadari tidak ada orang yang sempurna, hanya Islam yang sempurna, dan jika kita meniru perilaku Nabi Muhammad saw, kita akan sukses. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-34332642580452087802010-06-27T10:52:00.002+08:002010-06-27T10:52:31.986+08:00Milyuner AS Yang Juga Pengacara Michael Jackson Masuk Islam<div style="text-align: center;">Milyuner AS Yang Juga Pengacara Michael Jackson Masuk Islam</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Seorang miliyuner Amerika, Mark Shaffer mendeklarasikan keislamannya di Saudi Arabia pada hari Sabtu 17 Oktober 2009 yang lalu. Saat itu Mark sedang berwisata ke Saudi Arabia untuk mengunjungi beberapa kota terkenal seperti Riyadh, Abha dan Jeddah selama 10 hari.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Mark adalah seorang miliyuner terkenal dan pengacara kawakan di Los Angeles Amerika Serikat khususnya terkait hukum perdata. Kasus besar terakhir yang ditanganinya ialah terkait dengan penyanyi pop terkenal Amerika Michel Jackson sepekan sebelum ia meninggal.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Seorang guide wisata yang menemani Mark selama 10 hari di Saudi, Dhawi Ben Nashir menceritakan : Sejak menginjakkan kakinya pertama kali di Saudi Mark mulai bertanya tentang Islam dan shalat. Sesampai di Saudi, Mark menginap di kota Riyadh selama dua hari. Selama di Riyadh Mark sangat concern pada Islam. Setelah itu kami pindah ke kota Najran, terus ke Abha dan Al-Ula. Di sana terlihat sekali ketertarikannya pada Islam, Khususnya saat kami keluar berwisata ke padang pasir. Mark kaget saat meilahat tiga pemuda Saudi yang mendampingi kami di Al-Ula, karena mereka shalat di atas bentangan padang pasir yang amat luas. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Setelah dua hari di Al-Ula, kami pergi ke Al-Juf. Sesampai di Al-Juf, Mark minta dicarikan buku-buku tentang Islam. Lalu saya berikan beberapa buku tentang Islam. Semua buku tersebut dibaca habis oleh Mark. Esok paginya, dia minta saya mengajarkannya shalat. Sayapun mengajarkannya shalat dan bagaimana cara berwudhuk. Lalu dia ikut shalat di samping saya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Setelah shalat, Mark bercerita bahwa dia sekarang sangat tentram jiwanya. Sore Kamisnya, kami meninggalkan Al-Ula menuju kota Jeddah. Selama di perjalanan dia terlihat serius sekali membaca buku-buku tentag Islam. Pagi hari Jumatnya, kami mengunjungi kota tua Jeddah. Sebelum waktu sahalat Jumat masuk, kami kembali ke hotel dan saya minta izin padanya untuk shalat Jumat. Saat itu Mark berkata pada saya : Saya ingin ikut Anda shalat Jumat agar saya menyaksikannya seperti apa shalat Jumat itu. Lalu saya jawab : welcome…</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Kamipun pergi ke sebuah masjid yang tidak jauh dari hotel tempat kami menginap di Jeddah. Karena agak terlambat, saya dan sebagian jamaah shalat di luar masjid karena jamaahnya yang mebludak. Terlihat Mark mengamati jamaah apalagi setelah selesai shalat Jumat, mereka salaing bersalam-salaman dengan wajah yang cerah dan gembira. Mark semakin kagung dengan pemandangan tersebut.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Setelah kami pulang ke hotel, tiba-tiba Marka menyampaikan kepada saya keinginannya untuk masuk Islam. Lalu sya katakan padanya : Silahakan Anda mandi terlebih dulu. Seteah dia mandi saya bimbing Mark mengucapkan dua kalimat syahadat kemudain dia shalata sunnah dua rakaat. Setelah itu, Mark mengungkapakan keinginannya untuk mengunjungi Masjid Haram di Makkah dan shalat di sana sebelum dia meninggalkan Saudi Arabia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Untuk dapat mewujudkan keinginan beliau, kami pergi ke kantor Dakwah dan Irsyad di kawasan Al-Hamro’ Jeddah untuk mengambil bukti formal keislamannya agar dapat memasuki kota Mekkah dan Masjid Haram. Lalu Mark diberi sertifikat sementara masuk Islam. Karena beberapa anggota grup yang mengikuti kunjungan Mark ke Saudi Arabia sudah harus kembali ke Amerika sore Sabtunya, Al-Hamdullah, Ustadz Muhammad Turkistani bersedia mengantarkan Mark Ke tanah haram Mekkah pagi itu juga.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Terkait kunjungan Mark ke Masjid Haram, Ustazd Muhammad Turkistani menceritakan : setelah Mark medapatkan sertifikat Islam sementara kamipun langsung berangkat menuju Masjid Haram yang mulia. Ketiak dia menyaksikan Masjid Haram, tampak sekali wajahnya sangat cerah dan memancarkan kegembiraan yang luar biasa. Ketika kami masuk ke dalam Masjid Haram dan menyaksikan langsung Ka’bah, kegembiraannya semakin bertambah. Demi Allah saya tidak bisa mengungkapkannya dengan lisan akan pemandangan tersebut. Setelah beliu tawaf mengelilingi Ka’bah yang mulia, kami shalat sunnah dan kemudian keluar dari Masjid Haram. Saya lihat Mark sngat berat untuk berpisah dengan Masjid Haram.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Setelah Mark Mengumumkan keislamannya, dia sempat mengungkapkan kebahagiaanya pada Koran Al-Riyadh sambil berkata : Saya tidak sanggup mengungkapkan perasaan saya saat ini. Akan tetapi, sekarang saya baru dilahirkan kembali dan kehidupan saya baru dimulai…Lalu dia menambahkan : Saya sangat bahagia. Kebahagiaan yang saya rasakan tidak sanggup saya ungkapkan pada Anda saat saya berkunjung ke Masjid Haram dan Ka’bah yang mulia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Terkait pertanyaan langkah ke depan setelah ia masuk Islam, Mark menjelaskan : saya akan belajar lebih banyak tentag Islam, akan mendalami agama Allah ini (Islam) dan akan kembali lagi ke Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah Haji.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Terkait faktor pendoring masuk Islam, Mark menjelaskan : Sebelumnya saya sudah memiliki informasi tentang Islam, tapi sangat sedikit. Ketika saya berkunjung ke Saudi dan menyaksikan langsung kaum Muslimin di Saudi dan saya saksikan mereka menunaikan shalat, saya merasakan sebuah dorongan yang kuat untuk mengenal lebih banyak lagi tentang Islam. Ketika saya membca informasi yang benar tentang Islam, sayapun yakin bahwa Islam adalah agama yang haq (benar).</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pagi Ahad 18 Okteber 2009, Mark meninggalkan Bandara King Abdul Aziz Jeddah menuju Amerika. Sebelum meninggalkan Jeddah, saat mengisi fomulir imigrasi, Mark mencantumkan agamanya adalah ISLAM.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Selamat jalan Mark… Semoga Allah memberkahi Anda dan menjadikan Anda seorang Muslim yang taat dan Da’i yang akan mengajak masyarakat Amerika untuk menikmati kebahagiaan Islam sebagaimana yang Anda rasakan, agar mereka, khusunya pemerintah Amerika tidak takut kepada Islam. Karena hanya Islamlah yang mampu menyelamatakan umat manusia di dunia dan di akhirat kelak...Amin…</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-72734486745061951152010-06-21T22:08:00.000+08:002010-06-21T22:08:40.617+08:00Renungan ......<h2 style="text-align: center;"><strong>Harta kekayaan datang daripada keringat manusia.</strong> Harta Qarun sekali pun terkumpul daripada hasil tenaga manusia. Menang loteri juga berpunca daripada duit manusia yang telah ditipu. Justeru semua harta kekayaan di duna ini hasil tenaga kerja manusia.</h2><h2 style="text-align: center;"><strong>Sejarah dunia ini ialah sejarah manusia membuat pekerjaan. Tidak ada harta terpijak.</strong></h2><div style="text-align: center;">Tulang empat kerat dan otak manusialah yang melahirkan dunia yang kita lihat hari ini.</div><div style="text-align: center;">Semua kebaikan dalam dunia ini adalah hasil perbuatan manusia.</div><div style="text-align: center;">Semua kejahatan dan kerosakan alam ini juga hasil kerja tangan manusia.<br />
<br />
<strong>Apabila manusia bekerja, dia melaburkan 3 perkara asas :</strong></div><ol style="color: purple; text-align: center;"><li style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><strong>tenaga </strong></span></li>
<li style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><strong>masa </strong></span></li>
<li style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><strong>fikiran </strong></span></li>
</ol><div style="text-align: center;">Tiga perkara inilah yang menjadi asas ekonomi. Dari Zaman Batu, ke Zaman Gangsa, ke Zaman Wap, ke Zaman Elektrik, ke Zaman Nuklear hingga ke Zaman Internet hari ini – yang menjadi asas ekonomi masih lagi tiga perkara ini.<br />
<br />
Semua harta kekayaan – dalam apa sahaja bentuk - yang dimiliki oleh sesiapa pun tidak dapat tidak berpunca daripada tiga asas ini.<br />
<br />
Pak Tani ke sawah, dia membanting tulang, menghabiskan masa dan tenaga untuk menghasilkan padi dan beras. Dia menggunakan akal fikiran untuk mencari masa dan ketika yang baik untuk menyemai, mengubah, merumput dan menuai padi. <br />
<br />
Pak Cik Felda bertungkus-lumus menanam sawit, membaja pokok, memotong buah dan mengumpul buah. Pak Cik Felda juga menggunakan akal fikiran tentang cara terbaik untuk membaja, memangkas pokok dan memilih buah.<br />
<br />
Tiga pekara ini tidak akan lari sebagai asas ekonomi – <strong>masa, tenaga dan fikiran.</strong></div><strong>Bagaimana dengan bidang-bidang lain ? fikir-fikirkan lah .... jawapannya ada pada kita</strong>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-9741683473766566372010-06-20T11:14:00.000+08:002010-06-20T11:14:07.441+08:0020hb. Jun ...... bapa 2<div style="color: #cc0000; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Tugas bapa melindungi </b></span></div><div style="color: #cc0000; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Seorang bapa berperanan penting melindungi isteri dan keluarganya</b></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">SEBAIK sahaja seorang lelaki yang telah akil baligh, berumahtangga maka terpikul di bahu mereka pelbagai tanggungjawab yang diamanahkan untuk mereka laksanakan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Lelaki yang telah berkahwin bertanggungjawab mengetuai keluarganya serta menjadi suami dan bapa kepada anak-anak yang lahir daripada perkahwinan itu. Malah, tanggungjawab seorang anak lelaki terhadap kedua ibu bapanya juga tidak akan berakhir walaupun dirinya telah berkahwin.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sebagai ketua keluarga, seseorang lelaki yang bergelar suami dan bapa mempunyai peranan dan tanggungjawab yang sangat besar dalam memberi dan menyediakan nafkah kepada isteri dan anak-anak.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Menurut kaunselor Kolej kemahiran Tinggi Mara, Sri Gading, Batu Pahat Johor, Nor Shadira Jamaluddin, peranan bapa bukan sesuatu yang mudah sebaliknya perlu menyediakan keperluan asas keluarga seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan pendidikan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Keluarga adalah unit asas kepada masyarakat, negara dan umat manusia. Keluarga terbentuk melalui institusi perkahwinan di mana seharusnya wujud saling memahami dan sayang menyayangi di antara satu sama lain,” katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Jelasnya, perkahwinan adalah proses mengatur kehidupan agar anak-anak yang lahir bakal menjadi generasi pelapis yang beriman dan kuat jati dirinya. Di sinilah bapa memainkan peranan yang besar dalam kehidupan berumahtangga.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Persoalannya sekarang sudahkah golongan bapa memainkan peranan sebagai pemimpin keluarga dengan penuh kasih sayang?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Bapa hari ini BUKAN hanya bertanggungjawab memberi makan, pakai dan rumah kediaman semata-mata kepada ahli keluarga TETAPI tugas bapa ialah melindungi dan memelihara keimanan ahli keluarga supaya tidak hanyut dalam arus kehidupan bertentangan dengan fitrah kejadian manusia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dalam keluarga, ciri-ciri nilai pelindung perlu ada bagi suami. Peranan bapa bukan lagi sekadar menyara keluarga, lebih dari itu bapa berperanan penting melindungi isteri, memberi kebahagiaan kepada keluarga dan kedamaian rumah tangga.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Peranan ini perlu diperkasakan untuk membebaskan masyarakat daripada gejala tidak sihat dan maksiat. Jika seorang suami melihat isterinya sebagai sumber amanah, maka dia tahu dia akan dipersoalkan Allah di akhirat kelak. Oleh itu dia tidak akan sewenang-wenangnya mengkhianati amanah itu,” ujarnya tegas.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #e06666; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Seorang bapa yang baik ialah mereka yang boleh menjadi pemimpin, model ikutan serta contoh yang baik kepada anak-anaknya.</b></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Justeru, untuk menjadi seorang pemimpin dan model ikutan yang baik, seorang bapa perlu menjadi pendidik dan berpegang kuat kepada disiplin bagi mewujudkan unsur-unsur kemesraan di dalam keluarga dengan menunjukkan contoh yang terbaik, lahir dari dalam diri,” katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Selain itu, menurutnya lagi seorang suami dan bapa juga bertanggungjawab menjadi pelindung keselamatan kepada semua ahli keluarganya. Malangnya, pada masa sekarang terdapat sebahagian kecil bapa yang sanggup menodai anak kandung mereka sendiri.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Terdapat juga bapa yang terlalu garang sehingga anak-anak takut hendak berdekatan dengan bapa mereka dan tidak kurang juga suami yang hanya menjalankan tanggungjawab mencari sumber pendapatan semata-mata tetapi menyerahkan tanggungjawab menjaga anak sepenuhnya kepada isteri.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dalam pada itu beliau juga memberitahu, sebagai seorang suami mereka perlu bergaul dengan isteri mereka secara baik, sentiasa bersabar, memberikan nafkah batin dan merahsiakan hubungan kelamin.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Seorang suami juga perlu mendidik isteri, memberi mahar, menyediakan tempat tinggal yang layak, memberi nafkah (sara hidup) serta tidak mencampuri isterinya ketika isteri sedang haid,” jelasnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Katanya, seorang suami perlu meletakkan matlamat dan visi yang perlu dicapai keluarga agar keluarga berkenaan sentiasa berada dalam keadaan bahagia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Malah, suami perlu menjadi pemimpin yang berwibawa untuk memimpin keluarga ke jalan yang benar, merangsang keluarga agar lebih komited dalam menempuh hidup, bijak, sabar, sentiasa cuba memenuhi keperluan keluarga, bertoleransi, bertanggungjawab dan menjaga kebajikan keluarga.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Seorang suami juga tidak boleh mencemuh atau menyalahkan isteri sekiranya berlaku sesuatu perkara yang tidak diingini. Suami tidak boleh merungut semasa atau selepas membantu isteri, tidak mengamalkan sikap mementingkan diri sendiri, tidak mengambil sikap acuh tidak acuh atau tidak peduli terhadap isteri, bertolak ansur dan sedia membantu isteri dalam apa jua perkara,” katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Seorang suami yang baik harus memahami kekuatan dan kelemahan isteri, ikhlas ketika membantu dan bersikap empati.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Suami yang memahami kekuatan isteri membantunya dengan memberikan semangat serta bantuan fizikal dan material diberikan oleh suami ketika isterinya berada dalam keadaan 'lemah',” katanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Nor Shadira menjelaskan betapa pentingnya seorang suami menghormati isteri, tidak pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih, benar-benar mendengar semasa isteri sedang bercakap, menguruskan rumah tangga dengan semangat sepasukan, mementingkan pendapat isteri serta berlaku adil dengan isteri.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sebagai lelaki yang bergelar bapa pula, mereka wajib memberi nafkah, menjaga anak, memimpin, mendidik, menasihat mendisiplin dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak mereka.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Jika boleh sentiasa menghabiskan masa bersama anak-anak, beriadah dan berekreasi bersama mereka, menjauhkan keluarga dari persekitaran yang tidak sihat, menjadi teman kepada anak-anak dan mengawal anak-anak menggunakan disiplin. Tiga strategi untuk 'mendisiplin-kasih' anak-anak ialah dengan cara mengukuhkan hubungan ibu, bapa dan anak secara profesional, komunikasi yang berkesan serta pendekatan psikologikal,” ujarnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b><span style="color: purple; font-size: large;">Sebagai anak pula katanya,</span> </b></div><div style="color: #3d85c6; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>golongan ini juga perlu bertanggungjawab terhadap ibu bapa, memberi sumbangan kepada mereka, membantu, menziarah serta menjalin hubungan mesra dengan sanak saudara.</b></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-19980629960510252912010-06-20T11:08:00.000+08:002010-06-20T11:08:03.310+08:0020hb. Jun ...... bapa 1<div style="text-align: center;"><b>Bapa semakin berperanan mendidik dan mengasuh anak </b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Masyarakat begitu menghargai pengorbanan ibu. Hari Ibu disambut meriah setiap tahun. Bermacam-macam program diadakan sempena hari istimewa ini, tapi bagaimana pula dengan Hari Bapa?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">HARI Bapa disambut di Malaysia pada hari Ahad ketiga bulan Jun. Tahun ini, Hari Bapa jatuh pada 20 Jun. Biarpun tidak sehebat sambutan Hari Ibu pada bulan lalu, masih terdapat pelbagai promosi hidangan di hotel-hotel dan restoran atau jualan tertentu yang dianjurkan sempena sambutan Hari Bapa tahun ini. </div><div style="text-align: center;">Mungkin demam Piala Dunia 2010 pada masa ini menyebabkan sambutan Hari Bapa tidak semeriah sambutan Hari Ibu. Penghormatan kepada ibu dan bapa perlu diberikan sepanjang masa. Namun pada sambutan Hari Bapa, tidak salah jika anak-anak meraikan bapa masing-masing bagi menunjukkan rasa sayang serta menghargai jasa dan pengorbanan mereka.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pengorbanan bapa tidak harus dipandang sepi kerana peranannya semakin mencabar berbanding satu ketika dulu. Tugas seorang bapa bukan setakat menyediakan keperluan hidup seperti tempat tinggal, makanan, pakaian kepada anak-anak dan isteri. Malah ia meliputi juga penyediaan keperluan pendidikan formal serta rohani. Sebenarnya tugas seorang bapa memimpin keluarga ke jalan yang diredhai Allah SWT adalah satu jihad yang mendapat ganjaran besar. Setiap masa yang diluangkan untuk mendidik dan bermesra dengan anak dan ahli keluarga juga adalah sebahagian daripada jihad. Apa yang dilakukan tidak sia-sia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Setiap tenaga yang dicurahkan dan wang yang dibelanjakan untuk keluarga adalah sedekah. Balasan pahala yang disediakan amat besar. Bapa mithali mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Begitulah besarnya peranan seorang bapa. Bapa adalah ikutan untuk membentuk peribadi anak. Oleh itu anak memerlukan masa bersamasama bapa untuk memerhati dan mencontohi apa yang dilakukan oleh bapanya. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>Bapa adalah guru yang paling berkesan.</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Peranan bapa bukan lagi sekadar menyara keluarga, lebih dari itu bapa berperanan penting melindungi isteri, memberi kebahagiaan kepada keluarga dan kedamaian rumah tangga. Minggu ini kita mengupas persoalan tentang peranan bapa pada zaman sekarang kerana jika dilihat hari ini tugas seorang bapa bukan sahaja mencari nafkah untuk keluarga tetapi turut memainkan peranan dalam mendidik anak-anak. Ikuti tinjauan yang telah dibuat oleh MW#1389.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>Bapa perlu rasional bukan emosional</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Menurut Prof. Madya Dr. Ahmad Rashdi bin Yan Ibrahim, peranan bapa zaman dahulu dan kini dalam membentuk keluarga dan mendidik anak-anak tidak ada jauh bezanya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Pendidikan bermula dari rumah. Tidak kira sama ada bapa itu berpendidikan mahupun tidak, cara mereka mendidik anak-anak itulah yang menentukan kejayaan diri mereka sebagai seorang bapa. Tidak ada bukti yang mengatakan bahawa bapa yang berpendidikan tinggi lebih berjaya mendidik anak mereka. Tidak ada juga bukti mengatakan bahawa bapa yang tidak berpendidikan tidak mampu mendidik anak-anak mereka.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"> Begitu juga tiada bukti menunjukkan bahawa bapa dahulu lebih baik daripada bapa sekarang dalam mendidik anak-anak. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Apa bezanya adalah cara bapa sekarang dan bapa dahulu mendidik anak? </div><div style="text-align: center;">Kenapa anak-anak pada masa dahulu takut dengan bapa mereka jika dibandingkan dengan masa sekarang? </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Zaman saya dahulu, bila bapa jeling sahaja, kita sudah takut. Apa sahaja yang disuruhnya sudah pasti akan diikut. Pada masa itu, kalau anak lari dari rumah pun bukan sebab benci bapa tetapi kerana hormat dengannya. Saya fikir disebabkan hormat pada bapa jugalah anak-anak zaman dahulu kurang melakukan kesalahan. Berlainan sangat dengan anak-anak zaman sekarang. Mereka kini seperti sudah tidak takut dengan bapa sendiri. Mungkin juga kerana bapa mereka tidak tegas atau tidak mengambil berat, maka sikap hormat anak kepada bapa makin kurang,” ujarnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Tambah Dr. Rashidi apabila seorang lelaki itu memasuki alam rumahtangga, bermakna mereka sudah menjadi ketua keluarga. Ketika itu mereka mesti tahu apa pengisian yang perlu ada dalam diri mereka berkaitan dengan tanggungjawab terhadap keluarga dan anak-anak.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Terdapat pelbagai pengisian ilmu yang boleh dicari oleh bapa itu sendiri. Apabila seorang bapa yang mempunyai ilmu mereka sudah tentu mampu mendidik anak dengan lebih baik. Bapa juga tidak boleh menyerah tanggungjawab mendidik anak sepenuhnya kepada seorang ibu. Sesibuk mana pun seorang bapa itu mencari rezeki, dia perlu ada masa untuk anak-anak.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dalam hal mendidik anak-anak, seorang bapa itu perlulah fokus. Pendidikan itu perlu datang dari dalam hati. Bukan sekadar melepas batuk di tangga sahaja. Seorang bapa kena telus dalam apa sahaja perkara yang dilakukan. Jika mereka mahu menegur anak, tegur dengan hati yang ikhlas. Begitu juga apabila menasihati anak, mereka perlu nasihat dari hati bukan sekadar mengikut sedap kata. Setiap kali mereka melakukan sesuatu, seorang bapa mesti tanamkan dalam hati, ‘apa sahaja yang aku buat ini adalah untuk keluarga’.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dalam mendidik anak-anak, seorang bapa perlu mengajar cara yang diamalkan dalam Islam. Sebagai contoh, mereka perlu mengajar anak-anak kepentingan bersalam dan menghormati kedua orang tua. Mereka mesti diajar tentang cara bersalam yang betul dengan ibu bapa. Seorang anak itu perlu terlebih dahulu mencium dahi orang tua mereka. Kemudian mereka mesti meminta maaf atas sebarang kesalahan yang telah dilakukan. Selepas itu mereka mesti minta izin atas apa sahaja yang mereka ingin lakukan. Kemudian jangan lupa minta orang tua mendoakan diri si anak atas apa sahaja perkara yang bakal dilakukan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Jika seorang bapa mengajar perkara ini kepada anak-anak sudah pasti hidup anak-anak mereka akan lebih berkat dan anak-anak juga akan lebih menghormati dan menyayangi orang tua mereka. Seorang bapa kena ingat dalam membentuk keluarga dan mendidik anak-anak, mereka perlu rasional. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Bapa yang emosional boleh membawa dirinya ke jalan syaitan, manakala bapa yang rasional boleh membawa dirinya ke jalan Allah. Maksud ungkapan ini ialah jika seorang bapa itu marahkan anak, jangan terus menghukum mereka tanpa sebarang siasatan. Jika anak terus dimarahi tanpa usul periksa kesannya bukan sahaja membuatkan anak-anak takut tetapi benci dengan diri bapa itu sendiri. Asas dalam mendidik anak-anak adalah kena sabar dengan segala kelakuan mereka,” ujarnya panjang lebar.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>Peranan Bapa Kearah Melahirkan Generasi Rabbani</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pendidikan terhadap anak merupakan perkara yang amat penting dan dititikberatkan dalam ajaran Islam. Anak-anak adalah amanah Allah dan generasi penerus bagi mendidik diri dan keluarga untuk memiliki kakuatan jiwa yang mampu menahan dari dari terjerumus kepada perbuatan yang menyalahi syariat Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Firman Allah SWT, mafhumnya, “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu (berhala), neraka itu dijaga dan dikawal oleh malaikat-malaikat yang keras dan kasar layanannya, mereka tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkanNya kepada mereka dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan.” (Surah at-Tahrim : 6)</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ayat ini menegaskan tentang bahaya atau akibat daripada melanggar perintah Allah iaitu setiap daripada kita wajib mengetahui seterusnya mendidik anak, isteri dan keluarga yang kita kasihi dengan ajaran dan adab serta peraturan yang telah digariskan oleh Islam supaya diri dan keluarga kita terselamat dari kemurkaan Allah dan azabnya yang maha pedih.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Menurut perspektif islam, pendidikan anak-anak adalah proses mendidik, mengasuh dan melatih rohani serta jasmani mereka dengan berteraskan nilai-nilai yang baik bersumberkan Al-Quran, Hadis dan pendapat serta pengalaman para ulamak. Ia bertujuan melahirkan insan Rabbani yang beriman, bertaqwa dan beramal soleh.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Falsafah pendidikan islam sebenarnya menekankan aspek rohani dan jasmani, sesuai dengan kejadian manusia itu sendiri yang terdiri daripada roh dan jasad. Ianya bermula dengan beberapa peringkat, bermula dari dalam kandungan hinggalah ia lahir dan menjadi dewasa. Sebelum anak dilahirkan, bapa perlu menyediakan tempat dan persekitaran yang sesuai untuk membesarkan anak dengan sebaik-baiknya. Ini bererti dunia pertama anak-anak selepas dilahirkan ialah rumah ibubapa itu sendiri. Untuk mencapai kesempurnaan pendidikan anak-anak, ibubapa perlu mewujudkan suasana yang harmoni dan bercirikan keIslaman dalam kehidupan rumahtangga terlebih dahulu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Jika pasangan suami isteri menghayati nilai-nilai keislaman dalam rumahtangganya, maka mudahlah ia mendidik anak-anaknya dengan benih-benih Islam. Atas dasar itulah Rasulullah SAW mengingatkan bakal-bakal suami agar memilih bakal isteri yang mempunyai kesungguhan dalam penghayatan agama, bukan kerana paras rupa, keturunan atau harta semata-mata.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">“Wanita dikahwini kerana empat perkara, iaitu kerana hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama kerana ia lebih menguntungkan kamu (lebih utama).” (Hadis riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Daud)</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sekiranya suami isteri gagal menerapkan nilai-nilai islam dan mengekalkan kerukunan rumahtangga, sukarlah bagi mereka mentarbiyah anak-anak mengikut acuan dan budaya hidup Islam. Maka rumah, ibubapa dan keluarga mesti dijadikan institusi penting dalam pembangunan anak cemerlang.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Islam menetapkan tugas dan peranan utama dalam keluarga adalah tanggungjawab bapa. Kita kerap diingatkan dengan hadis Rasulullah SAW yang bermaksud, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibubapanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani ataupun Majusi.”</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ternyatalah bahawa berjaya atau tidaknya seorang anak itu menjadi insan kamil bergantung kepada didikan kedua-dua ibubapa. Mungkinkah tanggungjawab yang berat ini dapat dipikul dan dilaksanakan oleh seorang ibu secara bersendirian.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Bapa juga berperanan dalam pembentukan akhlak anak-anak. Al-Quran sendiri telah mengutarakan kisah Luqman Al Hakim - seorang bapa yang menasihati anaknya supaya sentiasa bersyukur dengan nikmat Allah, tidak menyekutukannya, berbakti kepada ibubapa, menangkis arahan yang bercanggah dengan syariah, menghayati balasan yang baik dan buruk, tunaikan solat, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, sentiasa bersabar dan jangan sekali-kali bersikap sombong. Ayat dalam surah Al Luqman ini sering kita baca tetapi berapa ramaikah bapa yang mengambil manfaat dan meniru perbuatan Luqman ini?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Oleh itu sebagai seorang bapa, didiklah anak-anak untuk mentaati perintah Allah sejak kecil lagi kerana ketika anak masih kecil fitrah mereka asalnya bersih. Tidak menjadi masalah besar untuk mereka diajar mematuhi perintah tuhan. Apabila sudah meningkat remaja, tidak sukar untuk menyuruh mereka menunaikan perintah solat dan menutup aurat kerana telah dibiasakan dengan syariat islam sejak kecil dan ia telah menjadi suatu budaya hidup mereka.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dalam usaha memantapkan kefahaman Islam dikalangan anak-anak, ketua keluarga hendaklah mewujudkan persekitaran agama didalam rumahtangga. Diantara perkara yang boleh dilakukan termasuklah:</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Memperbanyakkan koleksi buku agama; ketua keluarga seharusnya memperbanyakkan koleksi buku-buku agama dirumah dengan mengadakan perpustakaan mini dirumah dan memberi perhatian khusus terhadap bacaan bacaan berunsur agama selain bahan bacaan yang lain. Ilmu agama dan akademik mempunyai kepentingan yang sama. Ia saling lengkap melengkapi antara satu sama lain tetapi yang lebih utama ialah penghayatan terhadap ilmu agama itu sendiri. Ilmu akademik membekalkan manusia dengan kemahiran dan teknologi untuk membina pembangunan dunia manakala penghayatan terhadap ilmu agama akan membentuk individu bertaqwa, amanah, jujur dan bertanggungjawab. Dengan erti kata lain akan lahir seorang individu yang bekerja keras untuk kehidupan dunia, membangunkan tamadun dunia. Namun hatinya tidak terlekat atau terleka dengan kehidupan dunia itu sendiri.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Minat kepada ilmu agama; dengan membawa anak-anak ke pesta-pesta buku buku islam, mendedahkan mereka kepada ilmu agama dalam pelbagai bentuk seperti konsert nasyid, kaset, VCD, bahan-bahan multimedia yang lain, khemah ibadah, program-program keagamaan seperti sambutan Maal Hijrah, Maulidur Rasul, Tilawah Al Quran dan sebagainya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Program peningkatan ilmu agama; bawalah anak-anak menghadiri program yang boleh meningkatkan ilmu agama seperti kuliah fardu ain di masjid. Bagi yang berkemampuan bawalah anak-anak menziarahi tempat-tempat peninggalan sejarah Islam dan tempat yang membawa kepada keagungan dan keunggulan Islam. Tujuannya adalah untuk mendapat pengajaran yang tersurat dan tersirat daripada sesuatu tempat itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>Interaksi anak penting</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Dalam meningkatkan kesedaran anak- anak untuk menghormati dan menghargai bapa masing-masing, golongan bapa juga perlu diingatkan supaya memberikan sepenuh kasih sayang dan melindungi anak-anak dalam kesibukan menjalankan tugas setiap hari. Kita sering membaca mengenai pengorbanan seorang bapa yang tidak berpelajaran tinggi tetapi masih berjaya membesarkan anak-anak sehingga mendapat keputusan cemerlang dalam peperiksaan atau menjadi tokoh yang disegani masyarakat.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pada masa yang sama, kita juga pernah terbaca laporan bapa merogol anak sendiri yang bukan saja berlaku di negara ini, tetapi di seluruh dunia. Baru-baru ini, seorang bapa di Brazil dilaporkan mengurung dan memenjarakan anak perempuannya selama 12 tahun dan merogolnya berulang kali sehingga melahirkan tujuh orang anak. Di Australia , seorang bapa dilaporkan telah merogol anak gadisnya sendiri hampir setiap hari sejak 30 tahun lalu sehingga menyebabkan gadis itu melahirkan empat orang anak hasil hubungan mereka, satu jenayah yang menyerupai kes 'haruan makan anak' Jose Fritzl di Austria sebelum ini. Rujuk entry Ayah rogol anak sendiri. Di Malaysia, seorang bapa dipenjara 20 tahun dan disebat 10 kali oleh Mahkamah Sesyen Temerloh pada awal bulan ini kerana merogol anaknya yang kurang upaya sehingga melahirkan seorang bayi perempuan. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Ketua Pengarah Lembaga Penduduk dan Pembangunan Keluarga Negara (LPPKN), Datuk Aminah Abdul Rahman ketika ditemui di pejabatnya berkata, berdasarkan modul antarabangsa tiga ciri penting yang perlu ada pada golongan bapa ialah tanggungjawab, komitmen untuk meluangkan masa dan komunikasi. Kalau seorang bapa bertanggungjawab tetapi dia tidak luangkan masa, tidak boleh. Jika bapa itu sentiasa berada di rumah pun tetapi tidak berkomunikasi dengan anggota keluarga juga tidak baik. Oleh itu, ketiga-tiga ciri ini sama pentingnya. Berbanding dengan ibu, golongan bapa kurang berinteraksi dengan anak-anak kerana mereka menganggap segala masalah anak adalah tanggungjawab ibu. Ini adalah persepsi tradisional dan perlu diubah. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Interaksi antara bapa dan anak bukan sahaja terhad ketika anak masih kecil tetapi sehingga anak meningkat remaja. Interaksi di antara bapa dan anak remaja adalah penting kerana pada peringkat ini seorang remaja membina sahsiah dan keyakinan diri mereka. Menyentuh mengenai kes jenayah seksual yang berlaku di antara bapa dan anak seperti yang sering dilaporkan media, ia berkemungkinan besar berpunca daripada rangsangan yang diterima dari pelbagai sumber termasuklah televisyen dan Internet. Apabila tidak ada ruang lain untuk bapa itu melepaskan nafsunya maka si bapa akan memilih mangsa yang paling dekat dan tidak mampu mempertahankan diri iaitu anak sendiri. Kita perlu mendidik bapa seperti ini supaya mampu mengawal nafsu diri dan mempunyai kemahiran untuk menguruskan tekanan. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Cabaran bapa pada masa kini adalah berlainan dengan golongan bapa selepas zaman merdeka dulu kerana hari ini sebahagian besar daripada pasangan muda tinggal berasingan dari ibu bapa masing-masing dan tidak mempunyai sokongan daripada ibu bapa yang lebih berpengalaman. Keluarga muda pada hari ini menghadapi cabaran dari segi ekonomi, ketiadaan sokongan ibu bapa dan kos untuk menyara dan membesarkan anak menjadi semakin tinggi dari semasa ke semasa. Ia tidak termasuk tekanan yang dihadapi di tempat kerja dan mengharungi kesesakan lalu lintas ke tempat kerja. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Jika dikaji, kes bapa rogol anak selalunya berlaku ketika ibu tidak ada di rumah dan keluar bekerja. Ini mungkin berlaku kerana si bapa tidak mendapat perhatian dan masa yang secukupnya daripada si ibu. Masalah sosial timbul dalam keluarga apabila anggota keluarga tidak tahu mengurus tekanan dengan cara yang positif. Ada yang menangis, memukul ahli keluarga, minum arak dan berjudi. Oleh itu, ahli masyarakat termasuk saudara-mara, jiran dan rakan sekerja perlu peka dengan tanda-tanda yang menunjukkan orang yang mereka kenali gagal untuk mengurus tekanan hidup secara positif. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">''Menyedari kepentingan untuk mengurus tekanan, pengurusan stres dan konflik menjadi salah satu modul keibubapaan LPPKN yang disediakan untuk pasangan yang bakal mendirikan rumah tangga. Dalam kehidupan urban hari ini, golongan bapa perlu tahu cara menangani tekanan kerana masalah kewangan adalah masalah utama masa kini," katanya. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Isu keibubapaan tidak pernah berakhir kerana setiap tahun lebih 200,000 pasangan mendirikan rumahtangga dan menjadi ibu bapa yang baru dalam masa dua tahun. Pada masa ini, terdapat lima juta keluarga di negara ini. Memandangkan bilangan keluarga bertambah setiap tahun, cara terbaik perlu dicari untuk meningkatkan kesedaran mengenai kemahiran kekeluargaan dan keibubapaan. Selain LPPKN, pertubuhan bukan kerajaan (NGO) dan media perlu memainkan peranan dalam menyebarkan pelbagai maklumat.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>Peranan bapa mengikut syariat Islam :</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Menjadikan Rasulullah SAW sebagai contoh terbaik untuk diikuti dalam memimpin dan mengukuhkan institusi keluarga. Firman Allah SWT mafhumnya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Surah al-Ahzab 33:21)</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Menyayangi dan melindungi ahli keluarga daripada segala bentuk ancaman akidah, keimanan dan kehidupan dunia.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Menjadi contoh terbaik di dalam keluarga, disegani, dihormati dan disayangi ahli keluarga.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Melengkapkan diri dengan ilmu pengetahuan dunia dan akhirat seperti ilmu penghayatan agama, kemahiran keibubapaan yang selari dengan peredaran zaman, untuk memimpin keluarga bagi mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia dan akhirat.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Mewujudkan persekitaran rumah dan keluarga agar ahli keluarga berasa dihargai, selamat dan dihormati dalam usaha melahirkan insan gemilang.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">• Prihatin dan bersama memainkan peranan dan membabitkan diri membanteras gejala sosial dan maksiat yang berleluasa dalam masyarakat melalui program amar maaruf nahi mungkar bagi melindungi ahli keluarga daripada terjebak dengan gelaja tidak sihat.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Selain usaha dan peranan yang telah dilakukan, sebagai ketua keluarga seseorang bapa hendaklah sentiasa berdoa kepada Allah SWT agar sentiasa membekalkan petunjuk, hidayah dan rahmat yang diberikan keatas anak, isteri dan keluarganya. Berdoalah dengan penuh kesungguhan dan pengharapan.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Selain daripada itu mohonlah agar kita dan keluarga kita dimatikan dalam khusnul khatimah (sebaik kesudahan) dan jauhkan daripada suul khatimah (seburuk kesudahan).</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Anak-anak merupakan amanah Allah yang perlu dididik sebaiknya sejak kecil lagi supaya apabila besar kelak ia menjadi anak yang soleh dan sentiasa taat kepada kedua ibubapanya. Menjadi kewajipan kepada setiap ahli keluarga mengamalkan nilai murni dan ketua keluarga hendaklah konsisten dalam mendidik anak-anak agar sentiasa mengamalkan perintah dan menjauhi larangan Allah. Mereka ibarat kain putih dan ibubapalah yang berperanan mencorak dan melukiskannya dengan warna-warna menarik yang menjadi amalan dan cara hidup Islam.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: blue; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>“Sebenarnya setiap hari adalah Hari Bapa. </b></span></div><div style="color: blue; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Bagi seorang bapa, kasih sayang anak adalah penting. </b></span></div><div style="color: blue; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Hadiah yang diterima pada hari tersebut pula menunjukkan betapa seorang anak itu menyayangi bapa dan menghargai pengorbanan yang telah dibuat oleh mereka.”</b></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Semoga bermanafaat!</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-18297221181832630042010-06-20T00:16:00.002+08:002010-06-20T00:20:57.174+08:0020hb. Jun ......" Hari Bapa "<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvNBHuQaWJHrv-15SFU0ZyEr2iWS8v3pWytAQS0au6bWZ0VbPP60yGJanXvmHtoAqki92kQTZFEYHQXsOIk0Aku_yRwtKZZZnSmAB0uWhg64YcT8bY_UTLYuJes4nq7wNvoKWom1OMFfQO/s1600/60484817_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvNBHuQaWJHrv-15SFU0ZyEr2iWS8v3pWytAQS0au6bWZ0VbPP60yGJanXvmHtoAqki92kQTZFEYHQXsOIk0Aku_yRwtKZZZnSmAB0uWhg64YcT8bY_UTLYuJes4nq7wNvoKWom1OMFfQO/s320/60484817_1.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 16px;"></span></div><div align="center"><span style="color: red;">macam BAPA2 lain</span></div><div align="center"><span style="color: red;">harapannya sama.</span></div><div align="center"><span style="color: #009900;">JADILAH KALIAN ANAK2</span></div><div align="center"><span style="color: #009900;">YANG SEMPURNA</span><br />
<span style="color: #009900;"><br />
</span></div><div align="center"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><b>walaupun hidup kita memang</b></span></div><div align="center"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><b>tidak sempurna.</b></span></div><div align="center"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><b>tapi percayalah.</b></span></div><div align="center"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><b>macam2 bapa2 lain.</b></span></div><div align="center"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><b><br />
</b></span></div><div align="center"><span style="color: #000099;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">BIARKU MENJADI LILIN</span></b></span></div><div align="center"><span style="color: #000099;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">walaupun kadang2</span></b></span></div><div align="center"><span style="color: #000099;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">keperluan sendiri</span></b></span></div><div align="center"><span style="color: #000099;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">jauh terabai.</span></b></span><br />
<span style="color: #000099;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><br />
</span></b></span></div><div align="center"><strong><span style="color: #009900;">SEMPENA HARI BAPA</span></strong></div><div align="center"><strong><span style="color: #009900;">kepada semua yang bergelar bapa.</span></strong></div><div align="center"><strong><span style="color: #009900;">ini hari kita</span></strong><br />
<strong><span style="color: #009900;">...................................................................................................................</span></strong><br />
<strong><span style="color: #009900;"></span></strong><br />
<strong><span style="color: #009900;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-MY" style="font-family: "Comic Sans MS"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #bf9000;">Anak-anakku.</span> </span></b><span lang="EN-MY" style="font-family: "Comic Sans MS";"><span class="Apple-style-span" style="color: #bf9000;">"Ketika aku memerhatikan duniamu hari ini aku diserang kebimbangan terhadap generasi baru, tampaknya mereka matang awal tetapi berlaku di dalam dunia yang tidak selamat mereka cenderung untuk meletakkan perkara kebendaan lebih bernilai dan mencuaikan nilai-nilai kerohanian....... kamu sebenarnya mestilah bersenjatakan keruhanian kalau tidak mahu tergelincir atau dihanyut arus".</span><o:p></o:p></span></div></span></strong></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-88900287004829272782010-06-20T00:05:00.001+08:002010-06-20T11:46:54.096+08:00Mencari ??? ....<div class="post-body entry-content" style="color: #fffcfa; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4; position: relative; width: 500px;"><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Kita ada ramai kenalan..ramai kawan..... tp masih terasa seolah2 belum menjumpai yang benar2 serasi..sehati sejiwa....</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">pernah tak kamu terasa seolah2 mencari2..?? </span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorg yang mengerti ttg kamu....</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorg yang mempunyai jiwa yang sama..</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">pemikiran yang sama....cita2 yang sama...hala tuju yang sama...</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorang yang bisa menemani kita, bersama kita dalam apa jua keadaan...</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorag yang bisa meyejukkan dikala kita keresahan,</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorang yang menunjukkan jalan dikala kita kebuntuan..</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorang yang memimpin tangan dikala kita lemah...</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorang yang membisikan kata semangat dikala kita sdg melangkah..</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorang yang rela mengukirkan senyuman indah dikala kita kesedihan..</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">mencari seseorang yang turut mengangkat tangan syukur dan sujud bersama dikala kita dalam kebahagian...</span></span></b></div><span class="Apple-style-span" style="color: black;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: black;"></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></div><span class="Apple-style-span" style="color: black;"></span><br />
<div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">hmm.. xjumpa lagi ?? .............</span></span></b></div></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">amatlah beruntung, jika orang seperti itu yang kita temui....dia lah teman, dialah sahabat, dialah kawan........seseuatu yang terbaik..</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">tetapi...semua yang tertulis diatas adalah keinginan yang ada pada semua orang.. kita perlu ingat..</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #351c75;">dalam dunia ini tidak ada manusia yang sempurna...</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">jangan kita terlalu mengejar kesempurnaan terhadap teman-teman kita, sahabat2 kita, kawan2 kita,...</span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">yakinlah,sebenarnya mereka sudah cuba untuk berikan yang terbaik buat kita..... hargailah mereka......hargai orang disekeliling kita....mmg sukar untuk mencari yang benar2 terbaik..<span style="background-color: white;"></span></span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></span></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">KERANA DIA YANG MAHA ESA ADALAH YANG MAHA TERBAIK..</span></span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">TUHAN SEKALIAN ALAM...</span></span></span></b></div><div style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif; text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">SUBHANALLAH, ALHAMDULILLAH, ALLAHUAKBAR.....</span></span></span></b></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><br />
</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"></span><b></b><br />
<b></b><br />
<div style="text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><b><span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">bersyukur dengan kawan-kawan disekeliling kite..itu yang terbaik!!!..</span></span></span></b></span></b></div><b></b></div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-43538502359608456292010-06-19T17:13:00.002+08:002010-06-19T17:15:49.428+08:00Malangnya .............<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br />
</span></span></div><div class="post-body" id="post-8335140340132077237" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="display: inline; height: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: visible; overflow-y: visible; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5353488773001032306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQEoUYcsT5zrDig0n96ijD7vHSY0w5LEDcLp3Vanv3iS5xMbxFTZfdBgv6lYol1jq6UDKHbD3ejlhZTriU4khyphenhyphene9RSvXGlgHV9tlxzM6EBZMdhPjiNcWS3Y3dqhZcBmzCsRNV01OaMljVF/s320/tears.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #cccccc; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; height: 261px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; text-align: center; width: 194px;" /><br />
<div style="text-align: center;">cerita ni dah basi...saya tau..</div><div style="text-align: center;">tapi nak keluarkan juga rasa di hati...</div></div><div class="fullpost" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="text-align: center;">rasanya arwah tu, muslim kut...so, saya sedekahkan alfatihah pada beliau dan takziah pada keluarganya..</div><div style="text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="text-align: center;">dua hari berturut2, kita diberitakan dengan kematian bayi baru lahir yang lahirnya di dunia ini tidak diraikan.. yang satu dilemaskan oleh ibunya sendiri, manakala yang satu lagi meninggal dunia bersama ibunya...</div><div style="text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"tulah... buat kerja tak elok, padan ngan muka dia..." seorang sahabat memberikan pendapatnya</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"masa buat tak ingat, ha, sekarang menyesal tak sudah.. kalau anak aku,dah lama dah aku tendang..." seorang lagi menambah</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"bukan tendang lagi dah... masa kecik2 dah disumbat dalam perigi" ujar seorang lagi</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">itu semua pendapat yang saya dengar, bila membaca kes si ibu muda melemaskan anaknya...</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tiba pula kes pelajar utm yang katanya telah meninggal dunia lebih 2 hari bersama anaknya...</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">" napela... tak beritau sape2?bingung betul budak ni..." ujar sahabat tersebut</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"bodoh betullah budak ni... macam bukan budak universiti je..."</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"sebab bodoh tu lah dia buat keje macam ni..." yang lain mnutup cerita..</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">entahlah....</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">rasa sedih dan sayu</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">membayangkan, sayalah ibu kepada kedua-dua wanita tersebut.. (nauzubillah) alangkah sedihnya saya... Dugaan yang maha hebat rasanya</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">membayangkan pula, saya wanita tersebut... begitu buntu, bercelarunya fikiran dan jiwa saya menghadapi keadaan tersebut...</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">stigma dalam masyarakat kita yang begitu kuat menghukum tanpa menghulur pertolongan mungkin menjadi penyebab kepada tindakan 'saya'.. walau pun ada institusi yang membantu wanita-wanita seperti ini, tetapi jika tiada orang2 terdekat yang menunjuk arah... dalam keadaan yang maha buntu itu, dan sarat mengandung, apakah jalan keluarnya?</span></div><div style="text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="text-align: center;">memang betul wanita-wanita itu salah... tidak dinafikan... <span style="font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">tetapi mungkin juga Allah menjadikan kesilapan ini sebagai satu cara membolehkan mereka menjadi muslim yang lebih baik jika diberi peluang</span>...</div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">apalah agaknya tindakan pendakwah kristian, jika mereka ini pergi memohon pertolongan dari mereka? sudah tentu... pelbagai bantuan yang akan dihulurkan...dan saya pasti, bukan kata-kata nista yang dihamburkan, tetapi kata2 perangsang yang akan dihulurkan untuk memberikan keyakinan kepada mereka meneruskan hidup...</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">saya sentiasa berpendapat, bahawa, kesilapan yang kita buat memang akan membawa kesusahan, tetapi kesusahan itu akan mengajar kita untuk menjadi manusia yang lebih baik... malanglah pelajar utm tersebut kerana tidak berpeluang membetulkan jalan hidupnya semula...</span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">tetapi... manakah pergi sahabat-sahabatnya, kaum keluarganya sehingga tiada seorang pun yang beliau percaya boleh membantu beliau... malang sungguh.</span></div></div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-15065309402804411892010-06-19T17:11:00.003+08:002010-06-20T11:52:49.716+08:00Tangan yang memberi .............<div style="color: blue; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Membaca kesusahan orang, terasa beruntungnya diri ......</b></span></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Pendatang,</div><div style="text-align: center;">dari Bangladesh yang menjadikan laluan bawah LRT sebagai tempat tidur,</div><div style="text-align: center;">meninggalkan kesan yang mendalam dalam diri saya.</div><div style="text-align: center;">Bayangkan,</div><div style="text-align: center;">jika, salah seorang dari pada mereka itu ialah ayah kita, atau adik kita...</div><div style="text-align: center;">atau suami yang kita cintai.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>Memanglah,</b></div><div style="text-align: center;">sebahagian mereka menimbulkan masalah pada kita.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><b>Tetapi,</b></div><div style="text-align: center;">meletakkan nilai kemanusiaan terlebih dahulu dalam sudut pandangan kita,</div><div style="text-align: center;">betapa kasihannya ... berhijrah jauh dari tempat lahir, ingin mengubah kehidupan,</div><div style="text-align: center;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: center;"><b>tetapi,</b></div><div style="text-align: center;">masih tidak kesampaian.</div><div style="text-align: center;">membaca pula,</div><div style="text-align: center;">masalah pelarian Rohingya yang daif,</div><div style="text-align: center;">bersama keluarga, anak2 yang kecil...</div><div style="text-align: center;">aduii tersentuhlah hati mengenangkan.</div><div style="text-align: center;"><b>bilamana sakit,</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">tidak mampu untuk mendapat rawatan kerana kos yang mahal,pada nilaian hidup mereka, walau dari hospital kerajaan kita di sini.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: orange; text-align: center;"><b><span style="font-size: large;">agaknya, adakah</span></b></div><div style="text-align: center;">kerana murah hati kita berkongsi rezeki bersama mereka,</div><div style="text-align: center;">yang ikhlas ingin membaiki hidup ini,</div><div style="text-align: center;">Allah masih memberi rahmat pada kita,</div><div style="text-align: center;">menjauhkan kita dari bala bencana dan</div><div style="text-align: center;">malapetaka?</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: blue; text-align: center;"><b><span style="font-size: large;">harapnya , begitulah.</span></b></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-6695601344102819862010-06-19T16:41:00.010+08:002010-06-19T17:18:57.960+08:00Mendengar vs Bertindak<h3 class="post-title" style="border-bottom-color: rgb(148, 15, 4); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: #660000; font-family: Verdana, sans-serif; font: normal normal normal 197%/normal Georgia, Times, serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 7px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; text-decoration: none;"><span class="Apple-style-span" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="display: inline !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><div style="display: inline !important;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="display: inline !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><div style="display: inline !important;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">If I had My child to Raise Over Again</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">-</span></span></div></div></b></div></div></b></span><br />
<div style="display: inline !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><div style="display: inline !important;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">by Diane Lemons (from Chicken Soup for the Teenage Souls on Love & Friendship)</span></span></div></b><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></b><br />
<b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></b><br />
<b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></b><br />
<b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></b><br />
<b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="display: inline !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><div style="display: inline !important;"><div style="display: inline !important;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; font-weight: normal;"></span></span></div><div style="display: inline !important; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">If I had my child to raise all over again:</span></div></div></div></b></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">I'd build self-esteem first, and the house later.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">I'd finger-paint more, and point-finger less.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: large; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">I would do less correcting and more connecting.</b></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">I'd take my eyes off my watch, and watch with my eyes.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">I would care to know less and know to care more.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">I'd take more hikes and fly more kites.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">I'd stop playing serious and seriously play.</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">I would run through more fields and gaze at more stars.</span></div></div></div></b></span></h3><div class="post-body" id="post-3116089400106641473" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5460380078726454098" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwQSXHMbyTFNESk4B6ovpL29eNM__g3rT0aoS8CSLYOMpxLNUvWxAoC7F-KLSu7QHkFnkoQUCVgXeJjN74ww2Qxr25vFeyKI4dJq-fsHFmBKpxjswXC5lkUcn5pk8jFF3vmxDqncQRdAQP/s400/ikatan+cinta.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #cccccc; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; display: block; height: 300px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; text-align: center; width: 300px;" /></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6aa84f;">Saya kira banyak benarnya.</span></span></b></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Kita masih ada masa</span></b>. Masa untuk lebih berhubung dengan anak-anak kita dan remaja kita. Daripada menuding jari ke atas kesilapan dan kesalahan mereka, mari kita lebih berusaha mengikat hati mereka dengan hati kita.</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #0b5394;">Mencari silap memang mudah. Mencari benda yang tidak berkenan di mata kita memang senang</span></span></b>. Fesyen rambut yang tak betul, tutur kata yang kasar, gelak tawa yang menyakit telinga, adab yang tidak sopan... memang itu jelas dan boleh ditegur bila-bila masa sahaja. Tetapi bebelan setiap hari dari seorang dewasa yang jauh hatinya dari hati mereka memang tidak akan dilayan serta tidak akan diendahkan.</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Memang sikap remaja sedemikian rupa. Kita pun seperti mereka juga dulu. Rebellious. Orang lain sentiasa kita anggap sebagai lawan, kerana hati kita tidak bertaut. </span><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mungkin kita patut lebih mendengar dari menuntut untuk didengar.</span></b></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></b></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Daripada Sahl bin Saad as-Saa'idi r.a bahawa Rasulullah SAW pernah suatu ketika dihidangkan dengan minuman.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Di kanan Baginda terdapat seorang kanak-kanak, manakala di sebelah kiri adalah seorang dewasa. Selepas meminum sebahagian minuman tersebut, Baginda SAW bertanya kepada budak itu , </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"</span><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Adakah kamu izinkan aku memberikan air ini kepada mereka (orang-orang dewasa)?</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Lalu budak itu menjawab : "Tidak, demi Allah aku tidak akan lepaskan bahagianku daripadamu kepada sesiapa pun"</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">(dipetik dari Bercinta Sampai ke Syurga oleh Hasrizal Abdul Jamil m/s 9)</span></i></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><i><br />
</i></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Yang mulia Rasul sendiri berusaha untuk mendengar dari anak-anak sebelum membuat tindakan. </span><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mendengar</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dahulu</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">sebelum</span></b><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">bertindak</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">.</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: orange;">Tetapi budaya kita ada kalanya </span></b>, bertindak dahulu baru mendengar. Akibatnya rasa marah dan dendam tersemat di jiwa anak-anak kita. Marah dan dendam yang seterusnya kan membuah amukan dalam bentuk tindakan serta kelakuan.</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><i><br />
</i></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #a64d79;">Saya kira ada masanya kita sebagai orang-orang dewasa yang bergelar ibu bapa atau seorang guru perlu melihat kembali tindakan kita selama ini . Adakah selama ini kita menegur anak-anak kita dan remaja kita tanpa terlebih dahulu cuba membina ikatan hati yang baik?</span></b></span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: magenta;">Proses membina ikatan hati bukanlah semudah yang saya tulis ini, pastinya</span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">.</span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b>Ia perlukan masa dan kesungguhan kita. Moga usaha kita semua secara berdikit bisa menghasilkan kesepaduan. Moga masa depan yang kita tinggalkan nanti untuk anak-anak dan remaja kita adalah masa depan yang lebih tenang berbanding sekarang.</b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">dari mana kita ?</span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">siapa kita ?</span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">dimana kita ?</span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">kemana kita ?</span></b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b>............................</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">bukankah kita ini pewaris jenerasi akan datang atau sebaliknya ? ... </span>tepuklah dada kita, bukannya dada orang lain !</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;"><b>sama-sama lah kita fikir-fikirkannya ....</b></span></div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-6761542542544069102010-06-19T16:27:00.009+08:002010-06-20T10:33:50.094+08:00Awak ada penyakit ni?<div style="text-align: center;"><b>" kalau orang tu, ada tahi lalat besar kat tepi hidung tu sebab apa ya? " </b><br />
(tanya si A. Kawan-kawan yang lain dah tergelak.)<br />
<br />
<b>" kalau orang tu pulak, tak ada bulu kat badan dia, penyakit apa? " </b><br />
(tanya si B. Gelak kat belakang bertambah kuat.)<br />
<br />
<b>" kalau orang tu, mata dia sepet, penyakit apa pulak? " </b><br />
(tanya si A semula.)<br />
<br />
<b style="color: blue;">Hati saya dah ....... </b></div><div style="text-align: center;">"Nanti jap, sebelum saya jawab, saya pulak nak tanya,<br />
<span style="color: blue; font-size: small;"><b>Kalau orang tu jenis tak boleh nak tutup mulut dia, asyik bertanya soalan merepek ni, penyakit apa tu?"</b></span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-39383883965892279832010-06-19T16:13:00.000+08:002010-06-19T16:13:43.792+08:00Semuanya hanya sementara...<h3 class="post-title" style="border-bottom-color: rgb(148, 15, 4); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; color: #660000; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; font: normal normal normal 197%/normal Georgia, Times, serif; line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 7px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; text-decoration: none;"><a href="http://klcitizen.blogspot.com/2010/04/agaknya-tauke-tu-menangis-tak.html" style="color: #000033; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none;">agaknya tauke tu menangis tak?</a></h3><div class="post-header-line-1" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><h2 class="date-header" style="color: #000033; font: normal normal normal 75%/normal Arial, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center; text-decoration: none; text-transform: uppercase;">kenalkah kita pada bangunan ini ......... orang yang sebaya dengan saya mungkin mengenalinya ....</h2></div><div class="post-body" id="post-8871167330002621503" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="display: inline; height: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: visible; overflow-y: visible; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451680867875589890" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJl8EUkzWrj_Qj14F-m1dNhbSa0ghTy-RTl9DXFH8XEC63RKZFsnnRtn44m9xkp6bqbzJ3CL7beJ_7yBc84vIxFy03R6UOLkKXjK3eY-EJ8D7knbVNPtvXYXN68X76eeOJE3oebfeKzN5G/s320/genimage.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #cccccc; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; text-align: center; text-decoration: underline; width: 213px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">masa kecil2 dulu, siapa yang dapat pergi ke kuala lumpur , memang bertuahlah rasanya. Kuala Lumpur tu rasanya jauuuuuh sangat-sangat, dan besar sangat kotanya.</div></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">sekarang pun besar juga.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">kalau ada lawatan ke kuala lumpur,</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">membuak dada nak ikut.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">sebab nak pergi ke muzium negara, tugu negara, zoo negara, stadium negara dan.. segala macam negara ada kat kuala lumpur.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">bila dah sampai,</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">tempat yang pasti makcik2 nak pergi ialah Jalan Tuanku Abdul Rahman,</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">sebab ada Globe Silk Store.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">Famousnya kedai kain ni waktu itu hinggakan waktu cuti sekolah, sesak giler.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">nak naik ke atas, lif nya ada perempuan-perempuan muda yang menjaga.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">sebab takut orang berebut-rebut naik.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">saya rasa,</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">tauke Globe Silk Store masa tu memang kaya raya lah...</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">selalunya beli apa kat Globe ni??</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">beli kain baju dan banyaknya membeli kain langsir lah.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">saya sempat juga melihat kejatuhan empayar Globe.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">Bila kompleks Sogo berdekatan dan kompleks-kompleks di Bukit Bintang naik perlahan-lahan,</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">populariti Globe pun makin malap.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">Masa itu dalam hati saya berkata-kata:</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">"Nasib baik saya bukan tokey Globe... Mesti sedih menengok empayar yang dibina oleh bapak kita habis di tangan kita"</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #351c75;">semuanya hanya sementara...</span></b></span></i></span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: orange;">sama-sama kita renungkan ...</span></b></span></span></span></div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-66372007883674940012010-06-19T16:05:00.000+08:002010-06-19T16:05:16.337+08:00mengajar anak merempit<div style="text-align: center;"><br />
</div><br />
<div class="post-body" id="post-5049678161594950970" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5467420031460431122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1vU-hq2hIlWOnxdZsyx8wblLHF31ZINNvr-rE1rP_YqTD3d-0PYEICUvg9_ssDDybwlf9iw8dyFgAGSiLdt2Mo9OCekTDorH7H2hyHqlBIKem9rBJgp9U4A2SMrf6jqU5O-DwkK3MXUyE/s400/accident1.JPG.jpeg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #cccccc; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 242px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; text-align: center; width: 400px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">nanti kalau anak dah tersadai di tepi jalan dengan otak berterabur di atas jalan raya, tidaklah menyesal tak sudah, kan.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">nak membesarkan anak bukannya senang, tapi nak memusnahkan hidup mereka sebenarnya... mudah je.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><b><span class="Apple-style-span" style="color: #38761d;">marila ..... kita renung dan fikirkan bersama...</span></b></div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-7586954900843922982010-06-19T15:48:00.000+08:002010-06-19T15:48:15.602+08:002050, gaya hidup baru......<div class="post-body" id="post-2416543939722027363" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;">*Perangkaan terbaru menunjukkan umat Islam dunia kini berjumlah 1.6 billion atau <b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">seorang daripada empat</b> penduduk dunia menganut Islam.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">*Jumlah orang Islam di Jerman lebih ramai berbanding di Lebanon. China memiliki lebih ramai umat Islam berbanding Syria, manakala Rusia pula dihuni lebih ramai orang Islam berbanding Jordan dan Libya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">*(petikan dari Milenia Muslim April 2010- <i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ruangan Meja Editor<span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">)</span></i></div><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464813926734774194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirXEosgFsqsIL3VhqnbSwShSI_S7afsi_1TqZKcc3GQACVW-5rk8o971SavOmpWlYBYKBLmjUttyhQv02myimZaT6qCwGmfXzkU8uryyvtA7sXCzrIk3Dz9y1oMJViObBGmRcrkYBPEuwj/s400/Muslim_Christian_Common_Values.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #cccccc; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; cursor: pointer; display: block; height: 275px; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px; text-align: center; width: 384px;" />Saya kira ini tidaklah memeranjatkan sangat, kerana ramai yang sudah maklum. Walau pun mungkin kita di sini khuatir dengan fenomena murtad di kalangan anak-anak muda kita, masyarakat Eropah di sana juga khuatir dengan kecenderungan masyarakatnya memilih Islam sebagai anutan agama.<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Pada tahun 2050 Eropah diramal akan bertukar menjadi benua Islam dan bakal menguasai keseluruhan komposisi penduduk dunia. Ini yang ditakuti oleh ramai masyarakat dunia, kerana imej Islam yang sentiasa dikaitkan dengan perkataan Jihad ,terrorist, merejam manusia dengan batu, menggantung golongan homoseksual dan sebagainya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">kalau 2050, bermaksud lebih kurang 40 tahun lagi... masa tu umur saya insyaAllah 84 tahun. entah hidup lagi atau tidak. wallahualam. kalau hidup pun, saya berdoa saya tidak menyusahkan sesiapa dan kesihatan saya baik juga.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">berbalik kepada isu Islam menguasai dunia itu, sikap mereka ini tidak boleh juga disalahkan 100%. Sikap ini juga saya kira banyak berputik dari sikap kita, umat Islam sendiri yang memaparkan akhlak dan kefahaman yang salah kepada mereka.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">apa pun, setiap kita punya tanggungjawab untuk memperbetulkan tanggapan negatif tersebut. bermula dari kita, kita mesti menerapkan dalam diri anak-anak kita agar akhlak kita dan anak-anak kita adalah akhlak Islam dan bukannya akhlak celupan Barat yang bukan Islam.</div></div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-66198275424523404692010-06-19T15:38:00.001+08:002010-06-19T15:39:22.921+08:00Malaysia benar-benar akan muflis ke ?<div class="post-body" id="post-4705008121327323979" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="display: inline; height: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: visible; overflow-y: visible; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;">Isu di akhbar Jumaat lepas, 28/5. <a href="http://mstar.com.my/berita/cerita.asp?file=/2010/5/28/mstar_berita/20100527203431&sec=mstar_berita" style="color: #0033ff; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">Malaysia akan muflis pada 2019.</a><span class="full post" style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"> </span></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Saya bukan ahli ekonomi, jadi saya bukan hendak menulis tentang isu tersebut dari kaca mata ahli ekonomi, bagaimana membendung atau cara mengatasinya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Saya hendak menulis berdasarkan kerisauan seorang rakyat biasa yang sangat tidak tahunya tentang aspek ekonomi yang pelik-pelik ini. Yang mana, saya adalah antara salah seorang dari ribuan mungkin, yang telah diberi amaran oleh orang yang berkuasa dan lebih arif tentang isu tersebut.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Sebenarnya apa jadi kalau Malaysia muflis? Bagaimana saya hendak membayangkan buruknya situasi tersebut? Bila cakap pada emak saya, yang Malaysia akan muflis, dia tanya balik, habis tu, jadi apa kat kita?</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Pakcik Google lah juga tempat saya bertanya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;">Situasi bila Malaysia muflis</span></b></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></b></span></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 1em; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: left;"><tbody style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<tr style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><td style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLw-3k1Q5rhHgkYj_PieWwHkdxgoIpIPa3Ssq_GJtKhKPu5r4aAQJ7Er6vlokKDilOPZ2CJtZIfkZLZpu6Y5vtIKhontEonCIHCks3nAa8xe0CQAzbeig-xKhLAsJJtO0YHZfTll6VZA7v/s1600/www.where-what-how-why.com:%3Fp=671.png" imageanchor="1" style="color: #0033ff; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;"><img border="0" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLw-3k1Q5rhHgkYj_PieWwHkdxgoIpIPa3Ssq_GJtKhKPu5r4aAQJ7Er6vlokKDilOPZ2CJtZIfkZLZpu6Y5vtIKhontEonCIHCks3nAa8xe0CQAzbeig-xKhLAsJJtO0YHZfTll6VZA7v/s400/www.where-what-how-why.com:%3Fp=671.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #cccccc; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" width="400" /></a></td></tr>
<tr style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><td class="tr-caption" style="font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br />
</td></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; line-height: normal;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">1. Matawang negara tersebut akan jatuh, dan nilainya mungkin lebih rendah dari harga kertas tersebut. <i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ingat duit kertas Jepun masa zaman Perang Dunia Kedua... berguni-guni duit kertas Jepun cap pisang.. tak bernilai langsung.</i></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></i></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">2. Hasil keluaran ekonomi akan merosot teruk.</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">3. Sektor jual beli dan sektor perkhidmatan akan musnah.</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">4. Kadar pengangguran meningkat.</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">5. Harga barangan import meningkat, kerana duit kita sudah tidak bernilai.</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">6. Bantuan kewangan dalaman tiada. <i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">(tak bolehlah buat pinjaman di bank)</i></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></i></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">7<i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">. </i>Kualiti hidup merosot teruk. <i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">(nak gi tengok wayang, tak boleh lah....saja contoh ya)</i></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Ada lagi?</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 1em; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: left;"><tbody style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<tr style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><td style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidildWSQ1S7Ah6xIC1NbaCr2CT6cz3x59C9PtStbBNTElXO2D0ri5C0Se2nNS-VihGt3Mx3qdZFj3C-cSdhgGE4U-akWOMapCw0pI8T6mGJuK40Pkyu6GPevIvoE_M-FirnIyH_czowMje/s1600/wiki.answers.com:Q:What_happens_if_a_country_goes_bankrupt.png" imageanchor="1" style="clear: left; color: #0033ff; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;"><img border="0" height="91" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidildWSQ1S7Ah6xIC1NbaCr2CT6cz3x59C9PtStbBNTElXO2D0ri5C0Se2nNS-VihGt3Mx3qdZFj3C-cSdhgGE4U-akWOMapCw0pI8T6mGJuK40Pkyu6GPevIvoE_M-FirnIyH_czowMje/s400/wiki.answers.com:Q:What_happens_if_a_country_goes_bankrupt.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #cccccc; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" width="400" /></a></td></tr>
<tr style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><td class="tr-caption" style="font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><br />
</td></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Yang no 5, 6, 7 tu menakutkan...</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">5. Akan ada keadaan huru hara (tiada polis yang boleh menstabilkan huru hara atau bomba yang memadam kebakaran)</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">6. Masing-masing akan berbunuhan antara satu sama lain untuk makanan.</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">7. Negara kaya akan membeli negara kita dan menukarkan demokrasi menjadi sistem diktator.</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Takutnya....</div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-54257583036502826012010-06-19T15:33:00.002+08:002010-06-20T10:21:00.336+08:00Cerdik pada diri kita hanyalah ilusi semata...<div class="post-body" id="post-207279929809222617" style="color: #282828; font-family: Verdana,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin: 0px; padding: 0px;"><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Dulu-dulu memang tak kisah sangat dengan cerita Israel dan Palestin ini. Tetapi sejak sudah berusia ini dan sering membaca, rasa sedih masih lagi bersarang mengenang kejadian yang menimpa misi kemanusiaan ke Gaza itu.</div><div style="margin: 0px; padding: 0px;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Saya tahu ramai yang mendoakan, tetapi ramai juga yang tidak ambil pusing dengan kejadian kerana merasakan diri tidak terlibat.</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">Namun begitu rasa marah yang meresap dalam jiwa saya dan anda kali ini terasa penuh sungguh.</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin: 0px auto 0.5em; padding: 4px; text-align: center;"><tbody style="margin: 0px; padding: 0px;">
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF1CWHWeRmUQ2AbbdOhRWA3vzT30CLvzFjY1LMQlKxyaIytWBHYawPFo0Oml5mxj1S4IP2HO2pvW6tcOrzuDVAN8MlH4B0gTNY71PpgnofBaFGZ2FJ5Zx5jXp2bAwzoKRqum2qGrtywdRS/s1600/gaza-children.jpg" imageanchor="1" style="color: #0033ff; margin: 0px auto; padding: 0px; text-decoration: underline;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF1CWHWeRmUQ2AbbdOhRWA3vzT30CLvzFjY1LMQlKxyaIytWBHYawPFo0Oml5mxj1S4IP2HO2pvW6tcOrzuDVAN8MlH4B0gTNY71PpgnofBaFGZ2FJ5Zx5jXp2bAwzoKRqum2qGrtywdRS/s320/gaza-children.jpg" style="background-color: #cccccc; border: 1px solid rgb(0, 0, 0); margin: 0px; padding: 5px;" width="320" /></a></td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td class="tr-caption" style="font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;"><br />
</td></tr>
</tbody></table>Mencari-cari tentang cara mati syahid di google, (<i style="margin: 0px; padding: 0px;">bukan apa.... terasa cemburu pula mendengar saudara kita yang terbunuh di sana.</i> ) terjumpa saranan Ustaz Hasrizal tentang tindakan yang perlu kita lakukan terhadap Yahudi yang sentiasa dilaknat Allah ini.<br />
<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=485508902004509461&postID=5425758303650282601" name="more" style="color: #0033ff; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;"></a></div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">1. Mengecam</div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">2. Mencegah - <i style="margin: 0px; padding: 0px;">satu caranya ialah memboikot</i></div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;">3. Mengubah<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;">Mengubah</b></span></div><div style="margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;"><blockquote style="background-color: #e6e6e6; border: 1px solid rgb(230, 230, 230); color: black; font-family: Verdana,sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 86%; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 1.6em; margin: 10px 0px; padding: 10px 12px;">Perubahan itulah yang mesti diperhatikan oleh kita semua.<br />
<br />
Apakah kekalahan demi kekalahan yang menimpa umat Islam selama ini berlaku tanpa sebab?<br />
Apakah kejatuhan kuasa Islam hanya disebabkan oleh faktor luar?<br />
<br />
Sesungguhnya mencela kaum Yahudi yang melakukan kerosakan, tidak lebih daripada sekadar kata pepatah Melayu, SEPERTI MARAHKAN ANJING MENYALAK BUKIT. Yahudi dan kerosakan sudah sinonim, maka janganlah kita sekadar marahkan Yahudi, sebaliknya cerminlah diri kita, apakah yang sedang berlaku kepada umat Islam sendiri?<br />
Sunnatullah telah menetapkan bahawa realiti sentiasa mengalahkan ilusi.<br />
<br />
Beginilah perihalnya kita ketika berhadapan dengan musuh.<br />
Jika kita membuka lembaran al-Quran dan mengkaji tentang Yahudi, maka kita akan dapati bahawa keterangan al-Quran tentang karakter Yahudi amat selaras. Kelakuan penakut mereka yang hanya membolehkan mereka menyerang di sebalik tembok, sifat takabbur, dendam kesumat terhadap orang-orang yang beriman, semuanya menepati realiti. Maka orang-orang Yahudi hari ini adalah orang Yahudi sejati. Pertembungan kita dengan Yahudi adalah pertembungan kita dengan sebuah realiti.<br />
<br />
Jika kita membaca al-Quran dan meneliti ayat-ayat tentang Nasrani, kita akan dapati bahawa orang-orang Kristian hari ini amat menepati watak mereka seperti yang digambarkan oleh al-Quran. Maka orang-orang Kristian hari ini adalah orang Nasrani sejati. Mereka adalah realiti. Pertembungan kita terhadap mereka adalah pertembungan kita dengan sebuah realiti.<br />
<br />
Namun, jika kita amati keterangan al-Quran tentang ciri-ciri orang Islam dan Mukmin, apakah hasil pengamatan kita itu?<br />
<br />
<b style="margin: 0px; padding: 0px;">Al-Quran menjelaskan bahawa orang-orang Mukmin itu bersaudara. Al-Quran juga menjelaskan bahawa orang Mukmin itu saling menjadi pembantu kepada Mukmin yang lain. Orang Mukmin bersatu padu berpegang dengan tali Allah, mereka tidak berpecah belah ketika mendirikan agama, mereka pengasih sesama mereka dan keras terhadap Kuffar dan pelbagai lagi senarai ciri Mukmin yang diterangkan oleh al-Quran.</b><br />
<br />
Namun, perhatikanlah realiti umat Islam hari ini. Berapakah jarak di antara diri idaman mereka seperti yang digambarkan al-Quran, dengan diri sebenar mereka di dalam realiti kehidupan?<br />
Muslim ilusi berdepan dengan Nasrani realiti.<br />
Muslim ilusi berdepan dengan Yahudi realiti.<br />
<br />
Realiti sentiasa mengalahkan ilusi.<br />
<br />
Ramainya kita hanyalah sebuah ilusi. Hakikatnya kita sedikit, dan jumlah itu semakin sedikit apabila saudara-saudara kita berbondong-bondong murtad meninggalkan kita.<br />
<br />
Kayanya kita hanyalah sebuah ilusi. Hakikatnya kita miskin. Kita miskin jiwa, miskin daya juang dan kemiskinan itu semakin miskin apabila saudara-saudara kita tidak mampu mengawal jual beli harta mereka sendiri yang selama ini mengkayakan musuh.<br />
<br />
Cerdiknya kita hanyalah sebuah ilusi. Hakikatnya kita bodoh. Kita masih dibelenggu oleh persoalan-persoalan yang bodoh dan tidak langsung menghasilkan sebarang hasil. Kebodohan kita menjadi semakin bodoh apabila kita tenggelam dalam tajuk-tajuk debat sesama kita yang langsung tidak menggambarkan yang kita sedang berada di medan perang.<br />
<br />
Bersatunya kita hanyalah sebuah ilusi. Hakikatnya kita berpecah. Hati-hati kita terlalu mudah untuk diungkaikan ikatannya. Penyakit hati kita sangat menjijikkan. Berpecah belah hanya kerana secawan kopi. Pecah belah rumahtangga, pecah belah jiran tetangga, pecah belah masyarakat sedesa, pecah belah antara negara, perpecahan kita dari hujung daun hingga ke akar umbi.<br />
<br />
Ya, jika al-Quran yang menjadi pengukurnya, maka <b style="margin: 0px; padding: 0px;">Yahudi di Palestin itu adalah realiti.</b> Nasrani di Rumah Putih itu adalah realiti. Namun umat Islam yang mengelilingi Rumah Hitam di Masjidil Haram itu hanyalah ilusi.<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;"> Dan ilusi akan terus dikalahkan oleh realiti.</span></span></b></blockquote><br />
<blockquote style="background-color: #e6e6e6; border: 1px solid rgb(230, 230, 230); color: black; font-family: Verdana,sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 86%; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: 1.6em; margin: 10px 0px; padding: 10px 12px;"><br />
Selagi kita tidak berusaha untuk membentuk diri menjadi Mukmin sejati, selagi itulah kita tidak akan diizinkan oleh Allah untuk melihat pembebasan Palestin dan Masjidil Aqsa.<br />
<br />
Tragedi di Gaza adalah seruan Allah untuk kita kembali kepada Islam.<br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Islam yang tulen.</span></span></b></blockquote></div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-485508902004509461.post-74920408740332824712010-06-19T15:18:00.003+08:002010-06-20T00:27:52.720+08:00Takut tua ?<div class="post-body" id="post-168546339929934129" style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="display: inline; height: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: visible; overflow-y: visible; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">Grow old gracefully.</span></span></b></div></div><div class="post-body" id="post-168546339929934129" style="color: #282828; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 26px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><div style="display: inline; height: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; overflow-x: visible; overflow-y: visible; padding-bottom: 1px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 1px;"><span class="full post" style="line-height: 1.6em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"></span></div><br />
<div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Bila ditanya, dalam episod hidup saya, yang manakah agaknya saya akan pilih semula kalau diberi peluang kali kedua?</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Saya tetap memilih usia saya semasa 50an ini. Kalau saya berusia 60an, mungkin saya akan pilih usia 50an tersebut.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b>Kenapa ya? </b></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Saya rasa di usia ini , perasaan dan fikiran saya lebih tenang. Tidak berkecamuk seperti di usia 20an dan belasan tahun dulu. Saya lebih berani dalam tindakan sekarang ini, punya keinginan yang lebih jelas terhadap hidup ini.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Saya lebih mudah bersabar berbanding dahulu. Walau pun mungkin tenaga tidak seperti dahulu, saya lebih bersikap realistik terhadap sesuatu situasi. Kalau dulu idealistik sangat dengan sesuatu perkara, tetapi kini tidak sangat.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Barulah saya faham kenapa orang-orang tua sangat penyabar dalam menghadapi masalah dunia. Bila mana saya berada di usia emas seperti mereka, saya berharap saya pun seperti itu. </div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-bottom: 0.5em; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px; text-align: center;"><tbody style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<tr style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><td style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6NejHUJIDrFVhAH4_Yka098CXHQgR2qBn2Tk-qRjHduqo8uQVmMFAxjU3MSvKotye2G_DE_NQt6AqJCqjiUC8kVspc9GS6u7zCo5N_Tevs6ws3haFb6inq-md2M3JpE9nPi1bVbdCRZzv/s1600/nenek2.jpg" imageanchor="1" style="color: #0033ff; margin-bottom: 0px; margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6NejHUJIDrFVhAH4_Yka098CXHQgR2qBn2Tk-qRjHduqo8uQVmMFAxjU3MSvKotye2G_DE_NQt6AqJCqjiUC8kVspc9GS6u7zCo5N_Tevs6ws3haFb6inq-md2M3JpE9nPi1bVbdCRZzv/s1600/nenek2.jpg" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: #cccccc; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(0, 0, 0); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(0, 0, 0); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(0, 0, 0); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 5px; padding-right: 5px; padding-top: 5px;" /></a></td></tr>
<tr style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><td class="tr-caption" style="font-size: 13px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="color: #282828; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px; line-height: 26px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; line-height: normal;"><br />
</span></span></span></span></td></tr>
</tbody></table><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Saya harap usia tua saya nanti terpenuh dengan amal. Tidaklah bermakna sekarang ini tidak beramal, tetapi hambatan dunia masih lagi mengekang keinginan dan niat beramal. Namun begitu semakin berusia ini pandangan terhadap aspek duniawi makin berkurang.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Kalau dulu, pantang ada rancangan hiburan di tv, pasti saya akan duduk mengadap. Apatah lagi kalau siri Melodi atau Drama Minggu ini, macam-macam lagilah. Tapi sekarang ini nafsu terhadap semua itu makin berkurang. Harapan saya, makin berinjak usia, makin hilanglah nikmat hiburan seperti itu bagi saya.</div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div><div style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">Apa pun, itulah impian ramai orang pun, kan... <b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue;">to grow old gracefully.</span></span></b></div></div>di persimpangan .......http://www.blogger.com/profile/15007616914035948565noreply@blogger.com0